Polemik Luhut Vs Amien Rais, Ini yang Diungkapkan SBY soal Kinerja Pemerintah

SBY meminta kedua tokoh tersebut berdamai dan menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan.

KOMPAS.com/Andreas Lukas Altobeli
Presiden RI, Joko Widodo, berjabat tangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono seusai meresmikan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/03/2018) . 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara terkait polemik yang terjadi antara Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

SBY meminta kedua tokoh tersebut berdamai dan menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan.

“Kedua-duanya ini adalah sahabat saya. Saya berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik," kata SBY seperti dikutip dari siaran pers resmi Partai Demokrat, Rabu (21/3/2018).

Menurut SBY, pemerintah tak boleh anti terhadap kritik.

Apalagi, jika kritikan itu disampaikan dengan baik dan didukung data yang konkret.

“Itu tak boleh dihalang-halangi. Hak rakyat untuk mengkritik pemerintahnya jika dianggap belum menjalankan tugas dengan benar. Pemerintah tak boleh alergi dengan hal ini,” ujar SBY.

Baca: Tuding Pembagian Sertifikat dari Jokowi Pengibulan, Amien Rais Diserang Banyak Tokoh

Meski begitu, SBY juga berharap Amien lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik.

Sebagai tokoh senior, hendaknya mantan Ketua MPR itu lebih bijak sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

"Kritik kepada pemerintah boleh saja asal tidak fitnah. Pemerintah juga jangan cepat marah kalau ada kritik dari rakyatnya,” kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Baca: Tanggapi Gertakan Luhut, PAN: Kami Tidak Tinggal Diam Kalau Terjadi Apa-apa dengan Amien Rais

Di sisi lain, SBY juga berharap pemerintah mengurangi penyampaian statement publik yang bernada ancaman.

Menurut dia, kekuasaan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi dan mengayomi.

“Pemerintah tak perlu arogan dalam menanggapi kritik. Negeri ini dibangun bukan untuk menjadi negara kekuasaan. Karena itu, kedaulatan berada di tangan rakyat. Namun, rakyat juga tak boleh absolut,” ujarnya.

SBY mengatakan, selama 10 tahun menjabat presiden RI, ia sering mendapat kritikan yang jauh lebih keras dibandingkan dengan saat ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved