Probosutedjo Tanpa Pesan Jelang Akhir Hayat
Tindakan itu dilakukan sebagai ungkapan rasa duka atas meninggalnya Probosutedjo, adik tiri Presiden RI ke-2, Soeharto.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Bendera Merah Putih setengah tiang dikibarkan di depan Museum atau Memoriam Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin (26/3/2018).
Tindakan itu dilakukan sebagai ungkapan rasa duka atas meninggalnya Probosutedjo, adik tiri Presiden RI ke-2, Soeharto.
"Setengah tiang ini untuk penghormatan bagi Pak Probosutedjo yang meninggal hari ini," ujar pengelola Museum HM Soeharto, Sarwanto, ditemui di kompleks museum, Senin siang.
Rindang Sari Kurniwati atau Wati, anak keempat Probosutedjo menyatakan, ayahnya dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, sejak Kamis (23/3). Saat dibawa ke rumah sakit, Probosutedjo yang berusia 87 tahun, dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Kondisi tersebut berlangsung hingga Probosutedjo mengembuskan napas terakhir, sekitar pukul 07.10 WIB. "Tidak ada (pesan terakhir) karena beliau sudah lama sakit. Waktu dibawa ke RSCM beliau memang sudah tidak sadar," ujar Wati di rumah duka di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Wati mengatakan bahwa pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepulangan Probosutedjo ke Sang Pencipta. "Kami memang sudah mengikhlaskan karena beliau sudah sakit cukup lama," katanya. Pihak keluarga menyatakan, Probosutedjo mengidap kanker tiroid selama 20 tahun terakhir.
Kanker tiroid adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada kelenjar tiroid. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher. Kelenjar ini mengeluarkan hormon-hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lainnya.
Dari RSCM, jenazah Probosutedjo disemayamkan di kediamannya di Jalan Diponegoro sebelum diterbangkan ke Yogyakarta. Jenazah Probosutedjo akan dimakamkan di dekat makam orangtuanya di Kemusuk, Bantul.
Rencananya, permakaman Probosutedjo akan dilaksanakan Selasa (27/3) ini.Selama jenazah disemayamkan di rumah keluarga Probosutedjo di Jalan Diponegoro, para pelayat berdatangan.
Di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla yang datang bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Menko Polhukam Wiranto, dan Titiek Soeharto juga hadir di rumah duka.
Jusuf Kalla mengatakan Probosutedjo adalah pengusaha yang ulet. "Beliau adalah pengusaha yang ulet, punya jiwa sosial yang kuat dan rajin," ujarnya. Ia juga menyatakan, sosok yang bisa merangkul para pengusaha lainnya.
JK juga mengatakan keteguhan almarhum sangat patut ditiru.
"Keteguhannya dalam mendekatkan rekan-rekan pengusaha-pengusaha nasional dan pribumi," ucapnya.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, juga datang dan memberikan penghormatan terakhir kepada Probosutedjo. Menurut Sandiaga, Probosutedjo adalah pengusaha yang berkomitmen pada kemandirian.
"Beliau salah satu Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Pribumi yang paling berpengaruh dan menanamkan prinsip pengusaha harus berjiwa rasionalis dan berdiri di atas kaki sendiri," kata Sandi.
Sandi juga menyatakan Probosutedjo memiliki jasa besar di bidang pertahanan pangan. "Saat banyak pengusaha Indonesia belum berfokus di industri pertanian, beliau fokus di industri pertanian dan sampai sekarang terlihat jelas hasil karya beliau dalam menyokong ketahanan pangan," ujarnya.
Pihak keluarga Probosutedjo mengatakan almarhum tak meninggalkan pesan terakhir jelang berpulangnya ke Allah SWT.