Balikpapan Diguyur Hujan, Warga: Aneh, Baunya Menyengat Seperti Minyak Tanah
Pengakuan senada diungkapkan Amel (27), warga Kampung Timur, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sabtu (31/3/2018) sekitar pukul 17.40 Wita, wilayah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur diguyur hujan lebat.
Namun hujan yang mengguyur kali ini berbeda dari biasanya.
Sebagian besar warga mengaku mencium aroma minyak menyengat dari guyuran hujan tersebut.
"Aneh, baunya menyengat banget seperti minyak tanah. Kita tampung, pas dicium memang bau minyak," ujar Ahmad (20), warga RT 12, Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan.
Pengakuan senada diungkapkan Amel (27), warga Kampung Timur, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
Ia sempat mengira aroma minyak tersebut berasal dari knalpot kendaraan, namun setelah tangannya menadah air hujan lalu didekatkan ke hidung, ternyata berbau minyak.
"Tadinya saya kira penciuman saya bermasalah, ternyata teman-teman lain bilang sama. Air hujannya aroma minyak," katanya.
Beberapa jam sebelumnya, warga Balikpapan memang dikejutkan dengan insiden kobaran api di perairan Teluk Balikpapan.
Api tiba-tiba muncul di permukaan laut, sekitar pukul 10.00 Wita, mengeluarkan asap hitam yang membumbung tinggi ke langit.
Kobaran api tersebut juga menyambar kapal dan mengakibatkan dua nelayan tewas.
Baca: 7 Fakta Miris di Balik Tragedi Api Teluk Balikpapan, Nomor Terakhir Paling Menyayat Hati!

Dugaan sementara, penyebab kebakaran tersebut karena limbah minyak yang mencemari laut Balikpapan.
Warga yang bermukim di perkampungan atas air Margasari, Balikpapan Barat sejak Sabtu (31/3/2018) dini hari juga mendapati limbah minyak yang mencemari laut.
"Saya senter air di bawah rumah, hitam. Ternyata ada minyak atau solar. Saya senter ke laut, sama juga," kata Jamal (50) kepada TribunKaltim.co.
Baca: Pertamina Masih Investigasi Penyebab Asap Hitam dan Tumpahan Minyak
