Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
DLH Investigasi Bareng Pertamina, Polisi Berencana Turunkan Labfor
Aromanya mirip solar, bercampur minyak tanah, mirip dengan bau yang menyeruak di sekitar lokasi pembersihan.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Suryanto, langsung memerintahkan jajarannya turun ke lapangan mengecek sampel minyak yang mencemari sebagian perairan Balikpapan, Sabtu (31/3/2018).
Sejak pagi, tim gabungan DLH, Pertamina, dibantu relawan langsung menyisir perairan dekat permukiman warga, di dekat perkampungan atas air, Balikpapan Barat.
Di antara pepohonan mangrove yang bersebelahan dengan kilang/refinerry unit (RU) 5 milik Pertamina itu, tim DLH menyempatkan mengambil sampel minyak dalam dua botol kaca, untuk diuji di laboratorium milik Pertamina.
Baca juga:
Inilah Hasil Analisa Sampel Minyak yang Tercecer di Perairan Teluk Balikpapan
Sukses Pecahkan Rekor 'Awet' Torehan Michael Jordan, Begini Ungkapan Perasaan LeBron James
Jenazah Berpakaian Jaket dan Kaos Bertulis Klub Mancing Bunsay
Kobaran Api dan Asap Membumbung di Balikpapan, Rahmad Mas'ud Langsung Ikut Bantu Padamkan Titik Api
Sekilas, cairan minyak itu berwarna coklat kehitaman. Saat dipegang cukup licin dan sedikit lengket.
Aromanya mirip solar, bercampur minyak tanah, mirip dengan bau yang menyeruak di sekitar lokasi pembersihan, dekat jalur kapal tanker, yang hanya beberapa ratus meter dari bibir pantai.
Bau serupa juga tercium di permukiman Jalan RE Martadinata, sepanjang Jalan Yos Sudarso, arah pelabuhan Semayang dan Jalan Minyak.
Suryanto, dihubungi usai pengambilan sampel pagi mengatakan akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk uji sampel, karena merasa perusahaan energi ini memiliki perlengkapan dan kerangka analisis soal itu.
"Sekarang, masih tahap investigasi antara DLH dan Pertamina. Yang penting sekarang, yang harus dilakukan adalah mengamankan dulu, supaya tumpahan minyak bisa disedot,"ujarnya.
Lantas, apakah DLH akan menguji sampel minyak itu, di laboratorium lain, selain milik Pertamina, sebagai second opinion alias pendapat lain?