Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Polisi Bersiap Panggil Pertamina Usut Kasus Pencemaran dan Kebakaran Teluk Balikpapan
Priyo menyebut sampai saat ini sudah 5 orang dimintai keterangan dengan status sebagai saksi.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Usai penanganan kasus pencemaran lingkungan disertai dengan inisden terbakarnya laut di Teluk Balikpapan diambil oleh Polda, penyelidik langsung bergerak cepat.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto mengatakan dalam waktu dekat pihaknya bakal memanggil beberapa pihak dalam rangka mengusut pencemaran lingkungan dan penyebab terjadinya kebakaran di Perairan Balikpapan.
Priyo menyebut sampai saat ini sudah 5 orang dimintai keterangan dengan status sebagai saksi. Kelimanya merupakan warga, petugas, termasuk ABK kapal kargo batubara Ever Judger Panama.
Baca: Usai Diotopsi Tim Medis, Akhirnya Identitas Korban Kelima Kebakaran di Teluk Balikpapan Terungkap
"Saksi kami (Polda Kaltim) menerima pelimpahan baru 5 orang dari Polres Balikpapan. Pertamina kita akan periksa juga, berkaitan dengan jalur pipa yang ada di laut, untuk melihat apakah ada atau tidak ada (kebocoran)," kata jenderal bintang 2 tersebut.
Pemberitaan sebelumnya, General Manager RU V Pertamina Kalimantan Togar MP membantah adanya dugaan kebocoran pipa fasilitas Pertamina pada insiden terbakarnya laut di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018).
"Bukan dari fasiltas pertamina titik api itu. Pipa pertamina (Lawe-lawe) dari Penajam ke Balikpapan, berada jauh di luar titik api. Dipastikan bukan dari Pertamina," ujarnya kepada Tribunkaltim.co
Saat ditanya penyebab terjadinya api di atas permukaan air laut yang diklaim bukan di wilayah teritorial Pertamina, Togar enggan berkomentar banyak. Pihaknya bersama aparat dan instansi terkait masih melakukan penyelidikan.
Baca: Bantah Hasil Korupsi, Abdul Latif Mengaku Belasan Kendaraan Mewah Dibelinya Sebelum Jadi Bupati
"Saya tak bisa (menjawab penyebab). Kapal kan di sana banyak. Lagipula itu di luar parameter Pertamina, 2 sampai 3 kilometer. Pertamina itu sampai batas jeti, 150 meter daru sama baru tanggungjawab kami," ungkapnya.
Kendati demikian, ia sempat menguraikan tentang segitiga api. Dimana syarat terjadinya api tak lain, ada udara (oksigen), sumber minyak, dan sumber panas atau api. Bila satu dari ketiga unsur tersebut tak ada, makan mustahil api bisa tercipta seperti yang terjadi di Perairan Balikpapan.
"Walaupun ada ceceran minyak kalau gak ada sumber api, gak bisa. Ada sumber api, ceceran (minyak) membantu sehingga merambat di air," katanya.
Baca: Pesta Sabu 7 Pemuda Asal Balikpapan Diciduk BNN, 1 Orang Diduga Pengedar
"Nah, kita belum tahun sumber panasnya, apakah ada kapal terbakar duluan, atau apa. Saya gak tahu. Karena tadi banyak kapal, sumber api dari mana, kami masih belum tahu," sambungnya.
Saat ditanya apakah ada pipa minyak selain milik pertamina di lokasi kejadian. "Sepanjang saya tahu, itu gak ada. Pastinya pipa kami bukan di area situ," tegasnya