Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Isi Masa Tanggap Darurat Tumpahan Minyak, Pemkot Kaji Kerja Bakti Massal
Di penghujung masa tanggap darurat ini, Pemkot tengah mengkaji kerja bakti massal di permukiman terdampak.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan menetapkan masa tanggap darurat selama 15 hari.
Sejak ditetapkan Senin (2/4/2018) lalu, berbagai upaya dikerjakan guna meminimalisir berbagai dampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.
Di penghujung masa tanggap darurat ini, Pemkot tengah mengkaji kerja bakti massal di permukiman terdampak.
"Plt Walikota sedang mengkaji bagaimana kerja bakti secara besar-besaran di pantai untuk bantu masyarakat yang mungkin terkena dampak,"ujar Sekkot Balikpapan, Sayid Fadli di ruanganya, Senin (10/4/2018) sore.
Dikonfirmasi soal itu, Plt Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menjelaskan di hari ke-9 masa tanggap darurat ini, pihaknya berusaha memastikan kondisi perairan aman dan perkampungan sudah cukup layak.
"Kita lengkapi dulu sambil mengecek benar-benar kondisi perairan Balikpapan, apakah benar benar aman, terkhusus perkampungan atas air di Kampung Baru," ujar Rahmad di hari sama.
Baca juga:
Petinggi PKS: Pilihan Maju sebagai Capres Atau Jadi King Maker Hak Pribadi Prabowo
Ditanya Soal Posisi Borneo FC di Klasemen, Dejan Antonic Mengaku Tak Tahu
Ketika Rossi-Marquez Berseteru, Pebalap Malaysia Ini Justru Gembira dengan Hasil di Argentina
Proses pembersihan ini dibantu berbagai pihak ini, lanjut dia membutuhkan sedikit kerja keras, lantaran masih banyak sisa tumpahan minyak yang menempel di tiang rumah panggung warga, pohon bakau dan areal lainnya.
"Ini bagus, sekalian kita bersihkan sampah di kampung baru," ujarnya.
Tragedi tumpahan minyak disertai kebakaran tengah laut, merenggut 5 nyawa nelayan dan pemancing.
Dalam hal ini, Pemkot berusaha menjembatani agar keluarga korban mendapat santunan yang berguna untuk meringankan beban hilangnya tukang punggung keluarga.