Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Tragedi Teluk Balikpapan, Pemkot Jadikan Momentum Perjuangan DBH Migas dan Perbaikan Ekosistem
Sejauh ini, sudah dilakukan pembahasan di pusat soal permintaan ini. Pihaknya sedang menunggu sejauh mana keberhasilan proses ini.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan menganggap kejadian tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018) lalu, menyisakan beberapa hal yang harus segera dituntaskan.
Mulai dari inventarisir kerugian warga dan korban terdampak, tanggungjawab pemulihan ekosistem, sampai momentum menunjukkan bahwa daerah pengolah minyak, pantas mendapatkan dana bagi hasil migas.
Menurut Sekertaris Kota, Sayid Fadli, karena perizinan usaha Pertamina di Balikpapan berasal dari pusat, sesuai aturan dan kajian bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, maka, Pemkot akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal dampak yang ditimbulkan akibat tragedi ini.
"KLHK meminta masukan dari kita, kita memang sedang menyusun kajian kaitan dengan kompensasi yang bisa kita dapatkan, ini sejalan dengan kawan kawan di DPRD yang dorong gugatan Class Action," ujar Sekkot diruanganya Selasa (10/4/2018) sore usai mengikuti rapat.
"Kami hanya sebatas mengusulkan dari sisi kami, apa yang perlu kami perbaiki dan sehubungan dengan adanya (kejadian tumpahan minyak) ini,"sambungnya.
Hasil kajian bersama itulah yang nantinya dijadikan salah satu bahan guna mendorong tindakan jangka pendek, yakni soal pemulihan lingkungan dan ekosistem terdampak tumpahan minyak.
Baca juga:
Bukan Jadi Asisten Klopp, Steven Gerrard Kini Fokus 'Jualan' Air Mineral
Tak Masuk Starting Eleven di Tiga Laga Awal, Septian David Maulana Tak Mau Mengeluh
Begini Potret Perjuangan Rustono hingga Sukses Bangun Pabrik Tempe di Jepang
Bintang LA Lakers Kritisi Performa Wasit Liga Indonesia
"Jangka pendek ke pemulihan secara ekosistem, bagaimana laut itu bersih. Itu yang kita tuntut terus, bisa saja kelihatan bersih, di permukaan, tapi di bawah belum bersih,"ujarnya.
Jauh hari sebelum adanya tumpahan minyak di Teluk disertai kebakaran hebat yang mengakibatkan 5 nyawa melayang, disusul dengan berbagai kerusakan ekosistem di Balikpapan, Sekkot mengaku, daerah-daerah yang dijadikan tempat pengolahan minyak, salah satunya Balikpapan, sempat menggelar konsolidasi menuntut dana bagi hasil (DBH) migas khusus bagi daerah ini.
Lanjut dia, pembahasan soal ini, sudah puluhan tahun mereka suarakan, persisnya sejak kepemimpinan mantan Walikota Balikpapan, Imdaad Hamid.