Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Pendataan Korban Tumpahan Minyak Bertambah di 2 RT Kawasan Kariangau

Proses pendataan nelayan Kota Balikpapan korban tumpahan minyak masih berlanjut.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Tumpahan minyak cemari Pantai Mas Permai, Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Foto diambil pada Senin (2/4/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Proses pendataan nelayan Kota Balikpapan korban tumpahan minyak masih berlanjut.

Data pengumpulan korban belum mencapai titik final, masih ada tambahan untuk dimasukkan sebagai korban.

Ini disampaikan Yosmianti, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Balikpapan saat ditemui Tribunkaltim di sela-sela acara ground breaking rumah murah Bumi Sepinggan Asri bagi pegawai negeri pada Sabtu (14/4/2018).

“Belum final, masih dihitung. Masih pendataan, belum ada kepastian berapa yang jadi korban akan masih berkembang datanya,” katanya.

Baca: Cabuli Anak, Ternyata Oknum Pegawai Kelurahan Ini Pernah Jadi Korban Saat SD

Menurut dia, ke depan akan ada lagi pendataan di dua RT di kawasan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat yang dianggap daerah ini banyak nelayan.

“Masih pendataan, di Kariangau akan ada dua RT yang bakal didata,” ujarnya.

Sampai sejauh ini Dinas Perikanan masih memegang data lama, yakni sebanyak 162 nelayan yang terkena dampak tumpahan minyak. Pastinya masih akan terus berkembang jumlah korbannya.

Baca: Cabuli Anak di Bawah Umur di Ruang Pak Lurah, Ini yang Dilakukan Oknum Honorer Kelurahan

“Kemarin Pertamina sudah turunkan tim independen untuk mencari data populasi (nelayan) yang terkena dampak,” ungkapnya.

Namun pastinya nanti mereka yang didata ialah para nelayan yang tidak bisa pergi melaut mencari ikan, alat tangkap ikan yang rusak terbakar, kapal yang ternoda tumpahan minyak, sampai dihitung kerugian budidaya air lautnya.

“Akan diganti rugi selama mereka tidak melaut. Alat tangkap yang rusak terbakar. Diganti buat mereka yang tidak bisa budidaya kepiting.

Soal hitung-hitungan penggantian rugi belum ada kepastian.

Baca: Dengan Bujuk Rayu, Oknum PNS di Kubar Setubuhi Anak di Bawah Umur

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved