Kisah Pembuat Kaus #2019gantipresiden, Purnomo Ingin Ada Presiden Baru

"Ya buat saya itu mah candaan saja. Saya tahu mereka sebenarnya satu visi sama saya," kata Purnomo sambil tertawa.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Musisi Ahmad Dhani saat menjalani sidang perdana atas kasus ujaran kebencian yang menjerat dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/4/2018). Dhani didakwa melanggar Pasal 45A Ayat 2 juncto Pasal 28 Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - KAUS bertuliskan #2019gantipresiden menjadi kontroversi karena mendapat tanggapan pro dan kontra, bahkan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Produsen kaus itu, Purnomo, ternyata punya visi politik serupa dengan isi tagar tersebut, selain melihat sebagai peluang bisnis.

Purnomo mengaku telah menjalani usaha di bidang alat-alat sablon dan jasa sablon kaus sejak lima tahun lalu. Namun ia baru memulai bisnis usaha kaus bertuliskan #2019gantipresiden sejak seminggu lalu.

"Sebenarnya karena memang satu visi dengan gerakan itu (ganti presiden) dan melihat peluang bisnis juga. Belakangan kan memang lagi tren," kata Purnomo, ketika dihubungi Minggu (15/4).

Biasanya Purnomo hanya menerima jasa sablon kaus, namun untuk #2019gantipresiden tersebut Purnomo berinisiatif untuk membuat desain sendiri dan menjualnya. Kaus buatannya tersebut biasanya dijual seharga Rp 65 ribu.

Namun untuk pembelian satu lusin Purnomo memberi bandrol Rp 55 ribu per kaus. Sedangkan untuk pembelian di atas 200 potong  maksimal bisa memberikan diskon sampai Rp 20 ribu. Purnomo mengaku sengaja tidak mengambil untung banyak dalam penjualan kaus tersebut.

Tidak seperti pesanan kaus lain, ia hanya mengambil keuntungan sekitar 40 persen dari keuntungan normal yang bisa ia terima dari jasa sablon kaus.

"Kalo selusin kami bisa kasih diskon Rp 10 ribu. Maksimal kalau sampai ratusan bisa diskon Rp 20 ribu. Emang sengaja nggak ngambil untung banyak untuk ini," kata Purnomo.

Pembeli kaus tersebut biasanya berasal dari klien yang membeli minimal dua potong dan agen yang menjual kembali kaus tersebut secara online. Pembeli kausnya paling banyak berasal dari agen yang menjual kembali di media sosial.

Ia mengaku sempat khawatir atas respon masyarakat pendukung Presiden Joko Widodo. Namun setelah ia menjalaninya, ternyata kekhawatiran tersebut tidak terbukti.

Ia mengaku tidak pernah ada kendala atau ancaman terhadap usahanya tersebut. Ia justru senang ketika melihat masyarakat berfoto sambil mengenakan kaus desain buatannya.

"Awalnya sempat khawatir sih soal respon dari kubu sebelah (pendukung Jokowi), tapi ya kaget juga ternyata responnya bagus. Senang saja melihat kaus saya dipakai di CFD (car free fay) terus orang-orang foto. Artinya pesannya sampai," ungkap Purnomo sambil tertawa.

Purnomo memperkirakan kaus tersebut masih akan laku setidaknya sampai akhir 2018. Menurutnya, usaha di bidang sandang berbeda dengan panganan yang cepat basi.

Terlebih lagi isu politik yang dibawa dalam desain kaus tersebut memang sedang hangat. Untuk itu Purnomo berharap agar usahanya terus meningkat. Di samping itu, Purnomo juga berharap ada presiden baru  pada Pemilihan Presiden 2019.

Tak puas
Purnomo mengaku tak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Meski begitu Purnomo menyadari presiden baru belum tentu akan lebih baik dari Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved