Pelabuhan Ekspor Sudah Beroperasi, Begini Respon Kadin Kaltim

Beroperasinya pelabuhan ekspor di Balikpapan memangkas waktu sekaligus biaya ekspor maupun impor barang.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN KALTIM/NALENDRO PRIAMBODO
Ilustrasi - Satu diantara 40 kontainer berisi komoditas 3 provinsi di Kalimantan diangkut ke kapal kontainer sepanjang 220 meter, langsung menuju pelabuhan Shanghai, Tiongkok dari Pelabuhan Kariangau, Balikpapan, Senin (26/3/2018). Lewat program Internasional direct call ini, ekspor Kaltim, yang sebelumnya melewati pelabuhan di provinsi lain, bisa langsung melewati pelabuhan ini, dengan masa tempuh 17 hari pengiriman sampai Pelabuhan Shanghai, yang sebelumnya memakan 35 hari. 

Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Beroperasinya pelabuhan ekspor di Balikpapan memangkas waktu sekaligus biaya ekspor maupun impor barang.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim, Alexander Soemarno mengatakan, biaya kapal yang bisa dihemat mencapai 50 persen.

"Biaya kapalnya ya yang bisa hemat antara 40-50 persen. Sebab tidak perlu singgah lagi di Surabaya atau Jakarta," kata Alex, Selasa (17/4/2018).

Baca: Tahun Ini, Sudah 7 Korban Tewas Terpanggang di Jalan Merdeka Samarinda!

Beroperasinya pelabuhan ekspor ini, kata Alex, akan mendukung tumbuhnya iklim industri di Bumi Etam.

Contohnya, industri akan semakin mudah dalam mengirim hasil produksinya ke luar negeri.

"Dari sisi biaya ekspor jelas lebih efisien. Karena biaya kapal terpangkas lantaran tidak perlu transit. Kemudian bea cukai juga sudah ada, dan semua proses administrasi ekspor jadi lebih mudah, dibandingkan bila harus transit di Surabaya atau Jakarta," urai Alex.

Baca: Pendaftar Dokter Umum Masih Minim, Ini yang Akan Ditempuh Dinkes

Selain itu, daya saing Kaltim sebagai tujuan investasi di bidang industri, diyakini Alex, bakal semakin meningkat.

"Terutama industri yang menggunakan sebagian bahan baku dari luar negeri. Karena, biaya transportasi impornya juga lebih efisien dengan adanya pelabuhan ekspor ini," katanya lagi.

Menurut Alex, beroperasinya pelabuhan ekspor ini harus segera direspon oleh industri di Kaltim.

"Pelabuhan ekspor inikan merupakan infrastruktur industri. Hanya saja, persoalan sekarang, barang yang diekspor dari Kaltim ini yang harus dirumuskan," katanya.

Baca: Proyek Rel Kereta Api di Bengalon Belum Kelihatan, Ini yang Diharapkan Bupati Ismunandar

Pasalnya, untuk sekali ekspor, menurut Alex, diperlukan barang minimal 200 kontainer.

"Kita ada produk kayu. Tapi apa rute dan waktu pengirimannya bisa digabung dengan hasil industri lainnya? Kan beda," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved