Rupiah Dekati Level Rp14.000, Faisal Basri Minta Pemerintah Berhenti Salahkan Faktor Eksternal

Mata uang garuda ini berada di kisaran level Rp 13.900 per dollar AS, yang merupakan terendah sejak awal tahun 2016.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Faisal Basri 

TRIBUNKALTIM.CO, BADUNG - Ekonom senior Faisal Basri meminta pemerintah berhenti menyalahkan faktor eksternal terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Mata uang garuda ini berada di kisaran level Rp 13.900 per dollar AS, yang merupakan terendah sejak awal tahun 2016.

"Jangan menyalahkan eksternal, eksternal itu selalu ada, wong kita itu negara terbuka. Tapi mengapa negara lain lebih baik daripada negara kita? Karena daya tahannya lebih baik," ucap dia, di sela-sela jadi pembicara di APMF 2018, di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Rabu (2/5/2018).

Faisal menilai secara fundamental, ekonomi Indonesia memang tidak baik. Karena sudah puluhan tahun rupiah konsisten melemah terhadap dollar AS. Di mencontohkan tahun 2011 rupiah masih di kisaran Rp 8.000 per dollar AS. Tetapi saat ini sudah mendekati level 14.000.

"Kalau fundamental baik, ya rupiah perkasa," tukasnya.

Dia menilai, daya tahan Indonesia memang tidak baik. Faisal menyebutkan, mulai dari 3 bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia sempat defisit. Neraca perdagangan baru surplus pada Februari 2018 sebesar 200 juta dollar AS.

Kemudian juga, current account (selisih nilai setiap ekspor dan impor termasuk jasa dan barang) yang defisitnya terus bertambah. Hal lain yang ikut merongrong daya tahan ekonomi Indonesia adalah defisitnya minyak Indonesia.

Pada tahun 2017, lebih besarnya impor minyak daripada ekspor, membuat defisit hingga 14,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195,99 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).

"Januari tahun ini saja sudah 4,5 miliar dollar AS defisit akibat impor minyaknya. Padahal harga minyak juga sudah 9 bulan ini naik terus. Orang kan mikir, Indonesia itu net importer minyak, kalau minyak naik pasti indonesia goyang, ini fakta," katanya.

"Akibatnya apa, rongrongan dari faktor eksternal itu, menyebabkan kita semakin rentan, karena semakin banyak juga utang pemerintah dalam dollar AS. semakin banyak SUN (surat utang negara) yang dipegang oleh asing," tambah dia.

[Erlangga Djumena]

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kalau Fundamental Baik, Ya Rupiah Perkasa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved