Dermaga Gurimbang Direncanakan Beroperasi Tahun Depan

Pembangunan dermaga di Gurimbang ini diharapkan dapat memperlancar proses bongkar-muat kapal kontainer.

Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
PT Pelindo membangun Dermaga Gurimbang, untuk mengatasi keterbatasan tempat penumpukan petikemas di Pelabuhan Tanjung Redeb 

TRIBUNKALTIM.CO – Kapasitas Pelabuhan Tanjung Redeb, yang sudah tidak lagi memadai untuk proses bongkar-muat barang yang semakin meningkat, mendorong PT Pelindo IV, untuk membuka dermaga dan lapangan penumpukan peti kemas di Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung.

Pembangunan dermaga di Gurimbang ini diharapkan dapat memperlancar proses bongkar-muat kapal kontainer.

Menurut General Manager (GM) Pelindo IV Berau, Ichdinas Effendy, saat ini sudah banyak kapal pengangkut berbagai barang kebutuhan masyarakat Berau, namun terkendala dengan daya tampung Pelabuhan Tanjung Redeb.

Baca: Raup Rp 1 Juta Sehari, Komplotan Preman Asal Samarinda Diringkus Polisi

Effendy juga mengatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat penyelesaian pembangunan dermaga penumpukan petikemas di Gurimbang. Diakuinya, pembangunan dermaga ini mestinya rampung tahun 2017 lalu.

Namun menjadi molor lantaran kontraktor pelaksana pembangunan dermaga, tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. PT pelindo pun telah memberikan perpanjangan waktu, namun adendum tersebut tampaknya tidak dimanfaatkan dengan baik oleh kontraktor untuk menyelesaikan tepat waktu.

Karena persoalan ini, PT Pelindo memperkirakan, Dermaga Gurimbang baru bisa beroperasi pada tahun 2019 mendatang. “Progressnya sekarang sudah mencapai 90 persen. Kami tinggal melakulan lelang untuk pembangunan paving block saja lagi," ujarnya, Kamis (10/5/2018).

Baca: Verrel Bramasta & Natasha Wilona Kembali Pamer Foto Mesra, Netizen Sampai Bilang Jijik

Menurutnya, jika dermaga penumpukan petikemas ini rampung, dan pembangunan Pelabuhan Mantaritip rampung, tidak menutup kemungkinan, Kabupaten Berau akan menjadi pusat konsolidasi muatan untuk wilayah Tanjung Selor, Bulungan, bahkan Balikpapan.

“Pembangunan lapangan penumpukan yang ada saat ini, menjadi daya dukung terciptanya Direct Call di bagian Indonesia Timur, khususnya Kaltim.

Sudah saatnya Kabupaten Berau ini ditingkatkan daya dukungnya, karena saya lihat ada potensi yang dimiliki wilayah ini untuk menjadi konsolidasi muatan terhadap wilayah lain disekitarnya,” paparnya.

Baca: Cetak Sejarah, Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad Menangi Pemilu Malaysia

Sebelumnya, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo mengatakan, dalam pertemuan terakhir dengan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu, pembangunan Pelabuhan Mnataritip akan dilanjutkan tahun depan.

Sementara, Pemkab Berau diminta untuk menuntaskan pembangunan jalan peti kemas menuju pelabuhan tersebut. Sehingga pembangunan pelabuhan dan akses jalan dapat dikerjakan bersamaan.

Pada tahap awal, luas sisi darat yang dibutuhkan untuk membangun terminal dan fasilitas pendukung pelabuhan Mantaritip berkisar 2 hektare dan sudah disiapkan Pemkab Berau.

Namun untuk mengantisipasi pengembangan, termasuk mendukung kawasan industri, dibutuhkan lahan sekitar 40 hektare yang disiapkan secara bertahap.

Baca: Menurut Sains Transgender juga Bisa Hamil, Tapi Ini Syaratnya

Dalam pengembangan jangka panjang, Kementerian Perhubungan tidak hanya melanjutkan pembangunan pelabuhan yang sudah ada saat ini.

Tetapi juga merencanakan pembangunan dermaga yang lebih besar pada kawasan yang sama. Hal ini seiring dengan posisi pelabuhan yang strategis di Kabupaten Berau serta kemudahan akses ke beberapa daerah lain di sekitarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved