Pilgub Kaltim 2018

KPU Kaltim Sosialisasi Pilgub di Desa Budaya Pampang; Ajak Masyarakat Adat Tekan Golput

Sosialisasi kali ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

TRIBUN KALTIM / BUDHI HARTONO
Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik, usai menjelaskan tahapan dan persiapan Pemilihan Gubernur Kaltim 2018 yang dilaksanakan 27 Juni 2018. Sosialisasi dilaksanakan di Desa Pampang, di Samarinda Utara, Selasa (15/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Budhi Hartono

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua KPU Kaltim Mohammad Taufik turun langsung dalam sosialisasi Pilgub Kaltim di Desa Dayak Pampang Samarinda.

Sosialisasi kali ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

Di antaranya dengan menyasar langsung ke komunitas-komunitas budaya. Seperti di Desa Dayak Pampang Samarinda, Selasa (15/5/2018).

Sebelum menyambangi desa budaya tersebut, pada pagi harinya Komisioner KPU, Bawaslu, dan liaison officer (LO) pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub), menyempatkan diri sarapan pagi bersama Kapolda Kaltim, Irjen Pol Priyo Widiyanto, di Hotel Bumi Senyiur Samarinda.

Ketua KPU Kaltim, Mohammad Taufik mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Kapolda Irjen Pol Priyo Widiyanto memberikan apresiasi kepada semua paslon, karena sudah menjaga kondusifitas penyelenggaraan Pilgub Kaltim sampai sejauh ini.

“Pilgub Kaltim tinggal 43 hari lagi. Artinya waktunya sudah cukup dekat. Kami berharap, kondusifitas yang sudah terjaga dengan baik selama ini, bisa terus dijaga sampai masa pencoblosan tanggal 27 Juni mendatang. Bahkan hingga selesainya pilgub,” kata dia.

Selepas sarapan pagi dan diskusi ringan di Hotel Bumi Senyiur, rombongan KPU lalu ke Desa Dayak Pampang. Di tempat tersebut, KPU mengajak masyarakat untuk ikut serta menyukseskan penyelenggaraan Pilgub Kaltim 2018.

“Sosialisasi kali ini cukup menarik, karena mengambil tempat di Lamin Adat Pamung Pawai. Tempat itu menjadi salah satu bukti kearifan lokal dan budaya di Kaltim,” katanya.

Kata dia, peradaban demokrasi yang terbangun saat ini, tak bisa dilepaskan dari kearifan lokal.

Misalnya saja dari Lamin Adat Pamung Pawai. Menurut dia, Lamin mencerminkan tempat tinggal bersama dalam komunitas Dayak.

Di sisi lain, Lamin juga menjadi wadah bagi masyarakat Budaya Dayak Pampang untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang mereka miliki.

 
 
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved