Video Teror Tarakan
Tinggal di Rumah Kontrakan, AS dan Ibunya Tidak Pernah Melapor Ketua RT
Proses pengeledahan disaksikan oleh Ketua RT 54 Marsudi dan ibunda AS, berinisial DW.
Penulis: Junisah |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Setelah AS, terduga teroris, diamankan tim Densus 88, Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira bersama Dandim 0907 Tarakan Letkol Inf Hipni Maulana dan Brimob Tarakan langsung melakukan pengeledahan di rumah kontrakan AS di RT 54 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan Provinsi Kaltara, pukul 10.00 Wita, Kamis (17/5/2018).
Sebelum dilakukan pengeledahan di dalam rumah tersebut, terlebih dahulu anggota Brimob Tarakan memeriksa sekeliling rumah AS, untuk mencari apakah ada benda berbahaya atau tidak.
Usai anggota Brimob Tarakan memeriksa dan dinyatakan aman, anggota Reskrim Polres Tarakan langsung melakukan pengeledahan rumah kontrakan AS, termasuk di dalam kamar.
Proses pengeledahan disaksikan oleh Ketua RT 54 Marsudi dan ibunda AS, berinisial DW.
Dalam pengeledahan tersebut anggota reskrim Polres Tarakan menemukan beberapa benda, seperti bendera hitam bertuliskan arab, buku, dua unit handphone yang tidak menyala, dan karpet hijau.
Pada saat rumah kontraknya dilakukan pengeledahan oleh sejumlah anggota kepolisian Polres Tarakan, DW tidak mengerti dan sempat bertanya kepada anggota kepolisian apa masalah anaknya, sampai anaknya diamankan.
Usai dilakukan pengeledahan, DW bersama barang bukti yang ada di rumah kontrakannya dibawa ke Kantor Polres Tarakan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ketua RT 54 Kelurahan Karang Anyar, Marsudi mengungkapkan, selama kontrak di RT 54 Kelurahan Karang Anyar, DW tidak pernah melapor, sehingga tidak mengetahui keberadaan DW dan AS.
Baca juga:
Awang Faroek soal Pemeriksan Panwaslu: Itu Miskomunikasi Saja!
Inilah 23 Pemain Timnas Inggris di Piala Dunia 2018, Talenta Muda Berbakat Liverpool Masuk Skuat
Tiga Rumah Sakit Baru Akan Hadir di Samarinda, Ada yang Dilengkapi Mal
Hadapi Juara Bertahan, Mitra Kukar Bertekad Tampil Mengejutkan
“Pengontrak selama ini tidak pernah melapor, tapi kata mamanya AS, sudah melapor kepada pemilik rumah. Tapi pemilih rumah tidak pernah melapor ke saya,” ujarnya.
Marsudi mengaku, ia baru mengetahui keberadaan DW dan AS, setelah mendapatkan telepon dari salah satu anggota kepolisian.