Warga Ingin Kepastian Pantai Balikpapan Bersih dari Limbah B3
“Sama anak dan cucu pernah saya kasih tahu juga kalau ke pantai tidak harus berenang. Informasinya masih berbahaya,” katanya.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Masyarakat Kota Balikpapan sampai sejauh ini merasa penasaran dengan kondisi kualitas perairan pantai di Balikpapan.
Informasi mengenai imbauan sudah diketahui, namun kepastian sampai kapan imbauan berlaku warga banyak yang masih penasaran.
Satu di antaranya warga Wonorejo Balikpapan Utara, Ilham (60), menjelaskan, informasi mengenai imbauan larangan berenang atau mandi di pantai sudah diketahui dari berbagai media massa.
“Sampai sekarang masih diimbau jangan berenang dulu di pantai, masih ada zat-zat berbahaya. Iya saya tahu,” ujarnya kepada Tribunkaltim pada Kamis (17/5/2018) sore.
Namun belakangan ini dirinya belum lagi mendatangi ke pantai. Sampai sejauh ini Ilham masih bertanya-tanya untuk kondisi kualitas air pantai pasca terkena tumpahan minyak.
“Sama anak dan cucu pernah saya kasih tahu juga kalau ke pantai tidak harus berenang. Informasinya masih berbahaya,” katanya.
Tapi menurut pandangan dia, sampai sejauh ini Pertamina sepertinya sedang berusaha dan mau bertanggungjawab atas kejadian tumpahan minyak.
“Kita tunggu saja rehabilitasinya seperti apa. Bagaimana status perairan pantainya, apa sudah boleh apa belum, sebagai warga Balikpapan hanya menunggu saja,” ujarnya.
Senada dengan Ketua RT 36, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Sunaryo, menjelaskan, kondisi pantai dari Melawai sampai Lamaru diimbau tidak boleh berenang.
“Dua minggu lalu saya ke pantai, banyak orang yang berenang. Mungkin pantainya sudah terlihat bersih, jadi banyak orang yang berani berenang di Manggar,” ujarnya.
Kalau pun menurut pemerintah hal itu masih dilarang, sebaiknya harus mengambil sikap dan bertindak cepat untuk pembersihan pantai secara menyeluruh. Warga tidak peduli, asalkan air itu tidak terlihat ada minyak pasti banyak yang nekat untuk berenang.
“Harusnya pemerintah bersama Pertamina mengambil langkah rehabilitasi secara total, untuk bisa menjamin pantai benar-benar bersih, tidak lagi kotor,” tutur Sunaryo.
Belakangan ini, Kementerian Lingkungan Hidup masih menetapkan status berbahaya untuk kawasan perairan pantai.
Imbauan untuk tidak berenang di Pantai Melawai sampai Pantai Lamaru masih berlaku.
Belum ada kepastian air pantai dijamin bersih secara mutlak dari limbah berbahaya (B3) akibat tumpahan minyak. (*)