Ramadan 2018

Ramadan Jadi Momen Menggelorakan Seni Kaligrafi bagi Muda Mudi Balikpapan

Sekelilingnya pun atmosfirnya benar-benar mencerminkan kaligrafi seni Islam. Turut acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM / BUDI SUSILO
Pameran dan edukasi seni kaligrafi di Museum Dahor Heritage Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Suprapto, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Baikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (21/5/2018) sore. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN – Puluhan kanvas goresan kuas warna berjejer terpasang di dinding tenda-tenda putih Museum Dahor Heritage Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Suprapto, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Baikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (21/5/2018).

Kanvas yang terpajang ini berisi karya seni kaligrafi yang super indah. Ini semua hasil karya para seniman kaligrafi berpengalaman. Satu di antaranya, Haris Al Muhasibi, seniman kaligrafi aliran naskah.

Saat bersua dengan Tribunkaltim, Haris mengatakan telah mendalami ilmu kaligrafi sejak beberapa tahun yang lalu.

Modalnya tidak perlu mengocek banyak uang. Kuncinya cukup bertekad kuat tanpa kenal menyerah dan memiliki niat yang besar untuk mencintai seni kaligrafi.

Awal mula mendalami seni kaligrafi, yang penting dasarnya cinta. Ketika sudah ada cinta pada kaligrafi maka otomatis akan merasa terpanggil untuk mencoba membuatnya. Dimulai dengan mencoba maka selanjutnya akan ketagihan, selalu melakukan aktivitas melukis kaligrafi.

Baca juga:

Ini Penyebab Robohnya Kanopi Mall Versi Pengelola Plaza Mulia Samarinda

Hadapi Mitra Kukar, Pelatih PSMS Medan Ingin Perbaiki Rekor Tandang

Jika Gagal Datangkan Alisson, Liverpool Bakal Kembalikan Pepe Reina?

“Buat kaligrafi sudah lama. Yang penting ada kesukaan. Sering dilakukan pasti bisa melakukan. Sekarang saya sering ikut lomba,” kata pria yang menimba ilmu kaligrafi di sebuah pondok pesantren di Kota Bogor Jawa Barat ini.

Seni kaligrafi perkembangannya sudah pesat di Indonesia. Sejarah kemunculan kaligrafi sudah berlangsung sejak lama sebelum lahirnya negara Indonesia. Ibaratnya, bagi seorang seniman membuat kaligrafi itu bagi ekpresi seni.

Biasanya mereka yang sudah lihai merangkai kata-kata yang dituangkan dalam lukisan kaligrafi condong lebih untuk menjadi sarana untuk mendapatkan penghasilan.

Seniman membuat kaligrafi bisa mendatangkan rezeki, yang tidak diduga-duga. Sementara bagi para penikmat seni, kaligrafi itu yang dicari adalah keindahannya, mencari esensi pesan religi.

Karena itu, Didiek Anggrat, Kepala Museum Dahor Heritage Balikpapan, menjelaskan, dalam kesempatan momen bulan puasa Ramadan, pihaknya memberikan ruang bagi para seniman untuk menunjukkan hasil karya emasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved