Ramadan 2018
Setelah Sahur, Ini Jenis Olahraga yang Masih Dapat Dilakukan Biar Tetap Bugar saat Puasa
Selain itu perlu juga dipertimbangkan jenis olahraganya agar tidak menguras tenaga. Apa saja olahraga yang bisa dilakukan?
TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki bulan puasa bukan berarti kita jadi tidak bisa berolahraga. Justru ini kesempatan emas untuk meningkatkan kebugaran sambil berpuasa.
Salah satu waktu olahraga yang bisa kita lakukan adalah setelah sahur.
Olahraga setelah sahur tak perlu lama-lama dilakukan, sekitar 15-30 menit cukup membuat tubuh lebih bugar saat puasa.
Selain itu perlu juga dipertimbangkan jenis olahraganya agar tidak menguras tenaga.
Baca: Dengan Berurai Air Mata, Vicky Prasetyo Ngaku sudah 10 Hari Tinggalkan Rumah, Gue Cuma Pemuda Miskin
Baca: Hari Ini Semifinal Piala Thomas 2018, Kalahkan Malaysia 3-1, Indonesia Hadapi China
Apa saja olahraga yang bisa dilakukan?
Bagi yang terbiasa olahraga pagi hari, tetap bisa melakukan olahraga seperti biasanya namun dengan intensitas berbeda.
Kita harus tetap ingat untuk menyimpan energi sampai waktu berbuka nanti.
Di pagi hari setelah sahur biasanya udara juga masih segar, dan matahari belum terlalu panas, sehingga tidak memicu rasa haus jika olahraga di waktu ini.
Baca: Tim Gabungan Patroli di Area Budidaya Rumput Laut dan Tangkapan Nelayan
Baca: Subsidi Sembako Pasar Murah Rp 2 Juta/Hari
Baca: Kerap Terlihat Antre Berulang-ulang, APMS Minta Pemkab Awasi Pengetap BBM
Olahraga setelah sahur yang bisa dilakukan dan memiliki intensitas yang ringan, antara lain:
- Jalan santai
- Sit up dan push up
- Bersepeda santai (kecepatan di bawah 5 meter per jam)
- Latihan beban ringan
- Yoga
- Taichi
Baca: Gubernur Irianto Ingatkan Pemkot Tarakan tak Berprasangka Buruk
Baca: Catat! OJK Rilis Enam Investasi Ilegal, Termasuk Travel PT ATM Balikpapan?
Baca: Tiga Kepala Dinas Pemkot Tarakan Pensiun Tahun Ini
Salah satu cara untuk menentukan apakah suatu olahraga termasuk intensitas berat atau ringan, bisa dilihat dari napas, jumlah keringat, dan denyut nadi.
Misalnya, olahraga berjalan.
Berjalan bisa jadi intensitas ringan atau juga sedang. Ini tergantung dengan kecepatan berjalan yang kita lakukan.
Jika dari hasil jalan-jalan tidak menimbulkan perubahan pola pernapasan, tidak menimbulkan keringat yang berarti, kita masih bisa melakukan percakapan atau sambil nyanyi, denyut nadi tidak meningkat terlalu kencang, maka olahraga itu termasuk dalam intensitas ringan.
Walau ringan, namun ternyata banyak manfaat yang didapatkan dari olahraga semacam itu:
Baca: Bank Waspada Pengetatan Likuiditas
Baca: Warga Malaysia Dirujuk ke RS di Jakarta, Korban Kecelakaan Speedboat di Malinau
Baca: Sukses Tembus BEI, Pizza Hut Agresif Tambah 124 Gerai
1. Menjadi lebih produktif