Kepala BPBD Balikpapan Curhat, Bukannya Membantu, Saat Kebakaran Masih Banyak Warga Selfie Sendiri
Suseno tak bisa menyembunyikan kekesalan terhadap perilaku warga seperti itu. Apalagi lokasi kebakaran yang aksesnya sulit
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala BPBD Suseno mengungkapkan potensi kebakaran pada bulan puasa cukup tinggi.
Pada tahun 2017 lalu saja 9 kali musibah kebakaran melanda Balikpapan. Bisa dikatakan kebakaran terjadi 2 kali di setiap minggunya.
"Sekarang, catatan kami sudah 3 kali terjadi kebakaran saat bulan puasa (2018)," ujar Suseno
Baca: Pejabat Bermasalah Tak Bisa Langsung Ditindak, Castro Sebut Ada Beberapa Hal Yang Ganjil
Dari data pihaknya, hingga Mei 2018 kebakaran 12 kali terjadi di Balikpapan. Bila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, sebanyak 23 kali musibah kebakaran terjadi setahun penuh.
Pada 2018 baru bulan ke lima sudah mencapai angka 12, kendati tak menginginkan musibah terjadi, potensi kebakaran masih menguntit di sisa 7 bulan tahun 2018.
Kebanyakan korseleting dan kompor jadi penyebab kebakaran. Sebab itu pihaknya tak henti mengimbau agar warga rutin mengecek instalasi listrik rumahnya.
Baca: Mulai 1 Juli Seluruh Supermarket Dilarang Menggunakan Kantong Plastik
"Warga itu kan senang nyambung-nyambung listrik. Dipakai TV, setrika, kulkas pokoknya macam-macam. Kabel yang tak standar masih dipakai, alasannya sementara tapi dipakai terus-terusan," keluhnya.
Menurutnya, minimal 2 tahun sekali harus dilakukan pengecekan kondisi listrik oleh ahlinya, seperti PLN. Bila ada kabel rusak atau kondisinya luka, maka segera dilakukan pergantian.
Selain soal itu, kewaspadaan dalam memasak juga harus jadi perhatian. Menurut Suseno, musibah tak ada yang bisa ketahui kapan datangnya. Tak bisa diprediksi.
Baca: Ditagih Bayar Kredit Blender, si Penagih Malah Diancam Pakai Pisau Dapur
Ditambahkan Suseno, dirinya prihatin masih ada saja warga yang tak memilik rasa empati terhadap korban bencana. Di saat api melalap rumah korban, masih saja ditemukan pihaknya ada warga yang foto-foto bahkan selfie.
"Di saat bencana bukannya membantu malah selfie. Saya sesalkan itu," keluhnya.
Suseno tak bisa menyembunyikan kekesalan terhadap perilaku warga seperti itu. Apalagi lokasi kebakaran yang aksesnya sulit dijangkau mobil PMK. Keberadaan banyak warga di lokasi, malah mempersulit jajarannya memadamkan api.
Baca: 5 Makanan Berbahan Dasar Telur Ini Cocok Banget Untuk Menu Buka Puasa
Seperti yang terjadi Senin (27/5/2018) malam kemarin, jajarannya harus menarik selang sekitar 4 roll (sepanjang 120 meter) dari jalan besar. Banyaknya warga berkerumun di jalan, tentu berpengaruh kepada kerja di lapangan.
Walhasil, sekitar 1,5 jam api baru bisa dipadamkan. Ia menghanguskan 2 rumah permanen, dan 1 rumah kontrakan 4 pintu di kawasan Perumahan Ramayana Kilometer 3, Balikpapan Utara.