Ketua DPW PKS Kaltim Buka-bukaan soal Kepribadian Isran Noor, Begini Katanya. . .

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Ketua DPW PKS Kaltim, Masykur Sarmian ikut buka-bukaan terkait sosok Isran Noor dalam kacamata pribadinya.

Disebutnya, sudah terlalu banyak alasan mengapa Isran Noor dianggapnya tokoh besar di Kaltim.

“Kalau kagum kepada pak Isran, itu sudah terlalu banyak alasan yang bisa saya sampaikan. Pertama, pak Isran itu sudah sangat berkecukupan. Sebenarnya, tanpa jadi Gubernur pun ia sudah sangat berkecukupan. Bayangkan, kalau mengajar di Australia saja, gaji beliau sudah dengan dollar. Tetapi, Pak Isran mau membenahi Kaltim, memilih itu untuk masyarakat banyak,” kata Masykur, Selasa (29/5/2018).

Hal lain yang juga dicermati Masykur, adalah Isran sama sekali tanpa kebohongan.

Baca: Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Disperindagkop Berau Gelar Pasar Murah

Ia tidak menunjukkan topeng kepada siapapun yang ditemui.

“Isran tak bertopeng. Ia apa adanya. Silakan lihat ketika Pak Isran bertemu siapapun. Ia tak pernah saya lihat menyembunyikan sifat aslinya, hanya untuk mengesankan masyarakat. Dalam debat lalu, juga bisa kita saksikan, bagaimana Isran dengan tegas menjawab persoalan narkoba. Ia menyebut akan langsung memecat PNS yang ketahuan konsumsi narkoba,” ucap Masykur.

Hal lain yang juga menjadi acuan, adalah keberanian Isran dalam mendobrak pihak atas, hanya untuk dapatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca: Sore Ini, Mahasiswa dari 3 Universitas di Samarinda Gelar Aksi Hari Tanpa Tembakau

“Persoalan utama di Kaltim, ini adalah sedikitnya anggaran yang turun ke daerah melalui APBD dan dana bagi hasil. Sementara, dana dari Kaltim yang disetorkan ke pusat, itu sangat banyak sekali. Mencapai ratusan Triliun. Kemudian, yang turun hanya yang kita dapat di APBD Kaltim, sebesar Rp 8 Triliun. Isran berani untuk itu. Ia tawarkan Kaltim harus berdaulat, dan berani meminta ke pusat, apa yang semestinya di dapatkan Kaltim,” ucapnya.

Sekedar informasi, Kaltim termasuk salah satu dompet bagi Indonesia, jika dibandingkan dengan setoran Produk Domestik Regional Bruto.

Ini bisa dilihat dari setoran PDB Kaltim ke pusat dari tahun ke tahun. Di 2008, setoran PDRB Kaltim capai Rp 314 Triliun, kemudian di 2011 ada Rp 391 Triliun, di 2012 mencapai Rp 419 Trilun, serta 2013 hingga Rp 425 Triliun. Terakhir, di 2017, PDRB Kaltim ke pusat mencapai Rp 500-an Triliun.

“Tetapi, yang didapatkan Kaltim tak sesuai dengan apa yang diberikan. Untuk itulah pemimpin harus berani. Pemimpin juga harus memiliki prinsip. Ini yang saya lihat ada pada Pak Isran Noor. Semua itu, takkan bisa dilakukan jika pemimpinnya bertopeng, ” ucap Masykur.

Hal lain yang juga hal yang patut dicontoh adalah keharmoisan Isran bersama keluarga serta tiga anak-anaknya.

Disampaikan Masykur, meskipun banyak aktif di beberapa kegiatan, hingga pernah menjadi Bupati Kutim serta Ketua Apkasi, Isran masih mampu membimbing keluarganya.

“Pemimpin itu dilihat dari keluarganya. Pak Isran memiliki keluarga yang sangat baik. Anak-anaknya menempuh pendidikan yang tinggi, bahkan sampai ke luar negeri. Seringkali, kita lihat jika anak pejabat, itu acap kali tersandung masalah. Bisa narkoba, bisa menjual asset-aset keluarganya. Tetapi, tidak demikian dengan anak-anak pak Isran Noor,” ucap Masykur.

Baca: Mulai 9 Juni, Pemerintah Israel Larang Turis Indonesia Masuk ke Yerusalem

Hal inilah yang jadi disebutnya bisa menjadi contoh memilih pemimpin.

“Jika seseorang itu sudah baik dalam memipin keluarganya, pasti ia juga akan baik memimpin hal yang lebih besar. Tetapi, jika keluarganya saja tidak bisa dipimpin, bagaimana bisa seseorang memimpin yang dengan tanggung jawab lebih besar,” ucapnya. (*)