Bencana Alam Ini Bisa Mengambat Arus Mudik dari Bandara SAMS Balikpapan
GM Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Handy Heryudhitiawan, menjelaskan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak ketika bencana alam terjadi.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pihak PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan tidak akan bisa menjamin para penumpang bisa terbang tepat waktu dalam kondisi terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti mendapat pengaruh dari faktor bencana alam.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Handy Heryudhitiawan, menjelaskan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak ketika bencana alam terjadi, seperti meletusnya gunung api.
“Kita lihat kan sekarang Gunung Merapi lagi aktif-aktifnya. Ini yang kita khawatirkan akan mempengaruhi penerbangan domestik kita,” katanya kepada Tribunkaltim melalui sambungan telepon, Minggu (3/6/2018) siang.
Dia menyadari, kendala bencana alam gunung meletus akan mempengaruhi penerbangan. Setiap maskapai perbangan tidak bisa berbuat banyak saat ada kendala halangan gunung meletus.
“Tiba-tiba meletus, ada instruksi batal penerbangan, tidak bisa dipaksa atau dialihkan pesawat yang lain, tetap harus menunggu reda,” kata Hendy.
Pengalaman sebelumnya pernah ada Gunung Lawu di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah meletus, membuat penerbangan ke Pulau Jawa seperti ke Semarang dan Solo serta Yogyakarta untuk sementara dihentikan.
Baca juga:
Ribuan Pilot dan Kru Garuda Ancam Mogok, Simak Faktanya: Imbas pada Arus Mudik hingga Tuntutan
Pasangan Ini Kaget Lihat Buah Semangkanya Berbusa, Begini Penjelasan Profesor Biokimia
RI Duduki Peringkat ke-67 Paspor Paling Kuat, Inilah Deret Faktor yang Pengaruhi Kekuatan Paspor
Singgung Nama Otis, Ruben Ungkap Fakta dan Benarkan Raffi Ahmad Sudah Tak Syuting Pesbukers Lagi
Alternatifnya waktu itu jika ada penumpang yang akan segera berangkat, tidak ingin menungu lama terbang, maka harus terpaksa mendarat ke wilayah Surabaya atau ke Jakarta terlebih dahulu.
Karena itu, kata Hendy, para penumpang saat nanti terbang terkendala bencana gunung berapi diharapkan untuk memakluminya dan bisa bersabar demi keselamatan bersama.
Hendy menambahkan, transportasi udara itu sangat mengutamakan keselamatan penerbangan,
Seorang pilot tidak bisa nekat menerbangkan pesawat sesuka hatinya. Mereka perlu memegang panduan keselamatan penerbangan.
“Semoga saja nanti tidak muncul gunung berapi tiba-tiba di saat musim lebaran, supaya arus mudik bisa lancar dan aman,” tegas Hendy. (*)