Turunkan Harga Daging Ayam, Pemkot Samarinda Libatakan Perusda
harga ayam di Kota Samarinda di waktu-waktu tertentu (ukuran 1,5 - 2 Kilogram) bisa mencapai Rp.45 ribu - Rp.65 ribu
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Untuk menekan dan menstabilkan harga daging ayam yang kerap melambung tinggi di pasar-pasar yang ada di Kota Samarinda, Pemkot Samarinda akan mengambil sejumlah teborosan.
Di antaranya, Perusahan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU), perusahaan daerah (perusda) milik Pemkot Samarinda akan dilibatkan dalam jual beli daging ayam di Kota Samarinda.
Endang Liansyah, Asisten II Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda ketika ditemui usai rapat tentang Pembahasan Kerjasama Untuk Sosialisasi Harga Ayam di Balaikota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Selasa (5/6/2018) mengatakan, harga ayam di Kota Samarinda di waktu-waktu tertentu (ukuran 1,5 - 2 Kilogram) bisa mencapai Rp.45 ribu - Rp.65 ribu per ekornya.
Padahal harga di tingkat peternak, dan sudah disepakati dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) hanya sekitar Rp.23 ribu - Rp.25 ribu saja. Berdasarkan hasil penelusuran, kata Endang, disinyalir memang terjadi permainan di alur distribusi ayam hingga ke pedagang di pasar.
Baca: Tahap Pertama Belum Sepenuhnya Disalurkan, Dana Desa Tahap II Mulai Masuk Kaltim
"Jadi, setelah dari peternak itu ada namanya bakul (pengumpul ayam dari peternak), lalu ke pengecer dan ada lagi sub pengecer. Nah, harga di sini yang tidak bisa dikendalikan. Pinsar juga tidak bisa ikut campur," ujarnya.
Untuk mensiasati permainan harga ini, PDPAU akan terlibat dalam alur distribusi. PDPAU, kata Endang, akan mengambil ayam dari Pinsar dan kemudian langsung menyalurkan ayam ke masyarakat. Selain menjual ayam segar, PDPAU juga akan menjual ayam yang sudah dibekukan.
Untuk tempat penyimpanan ayam beku (cold storage) akan segera diadakan oleh PDPAU. Sementara untuk tempat berjualan, Pemkot Samarinda akan berkonsultasi dengan UPTD Pasar yang ada di Kota Samarinda.
"Kita beri mereka (PD PAU ) waktu 1 minggu. Jadi dalam 1 minggu harus sudah bekerjasama dengan Pinsar. Supaya sebelum Lebaran tidak ada masalah dengan daging ayam," ujarnya.
Baca: Anggota DPRD PPU Segera Terima THR, Segini Besarannya
Dengan adanya kerjasama ini, Endang yakin harga ayam bisa ditekan hingga menjadi Rp.35ribu saja, atau bahkan lebih murah lagi.
"Jadi nanti nggak lagi bakul, pengecer atau sub pengecer. Jadi dia bisa lebih murah," ujarnya.
Jangka panjangnya, PDPAU diminta membuat kerjasama permanen seputar distribusi ayam dengan Pinsar. Endang menuturkan, kerjasama ini juga diharapkan bisa membuat PDPAU lebih berkembang dan memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda.
Pasar ayam di Kota Samarinda, kata Endang, sangat menjanjikan. Setiap harinya, jumlah ayam yang disalurkan ke seluruh pasar yang ada di Kota Samarinda mencapai 55 ribu ekor.
Baca: Perjuangan Nenek Driver Ojek Online Ini Bikin Warganet Terharu, Ambil Orderan Gofood saat Sahur
"Itu belum termasuk ayam yang masuk ke KFC, ke franchise-franchise (waralaba) lain, Solaria dan lain-lain. Itu (55 ribu ekor ayam) hanya untuk yang dimakan warga Kota Samarinda dan sekitarnya, seperti Tenggarong dan sekitarnya," ujarnya.
Selain berbisnis ayam, PDPAU juga didorong untuk menjual produk-produk yang diyakini bisa memberikan keuntungan. Bahkan diharapkan, selain untuk memperoleh keuntungan, PDPAU juga sekaligus mempromosikan hasil-hasil Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Kota Samarinda ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar negeri.
"Bisa memasarkan amplang, sarung Samarinda, apa saja. Kita suruh mereka berekspansi," ujarnya.
Endang juga menyampaikan bahwa kerjasama PDPAU dengan Pinsar ini juga tak perlu mendengar pendapat dari bakul atau pengecer di pasar. Pasalnya, kata dia, yang terjadi ini adalah hal biasa dalam mekanisme pasar.
Baca: Bantuan Penunjang Latihan Mulai Dibagikan Hari Ini Kepada Atlet Balikpapan
"Kan biasa saja yang seperti ini dalam mekanisme pasar, ada penambahan pemain baru. Itu saja. Kalau masyarakat ada alternatif lain untuk membeli, kan lebih baik," ujarnya.