Ada Penumpang Bikin Gurauan Bom di Pesawat, Akibatnya Penerbangan Delay 10 Menit

TRIBUNKALTIM.CO, PADANG PARIAMAN -- Berulang kali, Pemerintah telah mengingatkan untuk tidak membuat gurauan soal bom. Namun, tetap saja terjadi. 

Kali ini gurauan tersebut terjadi pada penerbangan pesawat Wings Air nomor IW1293 dengan rute dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) tujuan Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi (DJB).

Baca: Rindu pada Anaknya, Maia Estianty Pilih Berlebaran bersama El Rum di Inggris

Baca: Kick Off Mulai Kamis, Berikut Jadwal Lengkap Siaran Langsung (Live) Piala Dunia 2018 Rusia

Baca: Ini Jagoan Uya Kuya di Piala Dunia 2018

Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Wings Air menyatakan, seorang calon penumpang kembali bergurau soal bom, akibatnya pesawat mengalami keterlambatan terbang, kemarin.

Gara-gara gurauan seorang penumpang laki-laki berinisial NS (24), pesawat ATR 72-600 tersebut sempat delay 103 menit.

Baca: Grace Natalie Tahu Siapa Orang di Balik Hulk, Hanya Produksi Konten-konten Sampah!

Baca: Balap Formula-1 Kacau, Model Beken Kanada Kibarkan Bendera Finis Terlalu Cepat

Baca: Bupati Berau Muharram Dilaporkan Panwascam Ke Polres

Pesawat itu lepas landas pukul 17.43 WIB dari jadwal terbang semula pukul 16.00 WIB dan telah mendarat di Sultan Thaha pukul 18.50 WIB, dengan membawa 47 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi.

"Kejadian itu saat penumpang selesai masuk ke pesawat (final boarding) pukul 15.50 WIB, NS mengaku membawa bom pada barang bawaan yang disampaikan kepada pramugari, saat pramugari akan memindahkan barang tersebut," ujar Danang.

Baca: Soal Pemberian Parsel, Ini Kata Wabup Berau Agus Tantomo

Baca: Suami Tersenyum Usai Jenguk Rita Widyasari di Rutan KPK

Baca: Ditunggu para Penggemar Marvel, Ini Kabar Terbaru Film Avengers 4

Dalam memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures). (*)