Pilpres 2019
Prabowo dan SBY Dikabarkan Sudah Sepakat Pilih AHY jadi Cawapres, Begini Tanggapan PKS dan Gerindra
menjadikan AHY sebagai cawapres terjadi pada saat kunjungan balasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Prabowo
TRIBUNKALTIM.CO - Sosok tentang cawapres pendamping capres Prabowo Subianto untuk melawan capres petahana Joko Widodo, perlahan mulai terjawab.
Ketua Umum Partai Gerindra itu dikabarkan memilih Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya untuk Pilpres 2019.
Kesepakatan untuk menjadikan AHY sebagai cawapres terjadi pada saat kunjungan balasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/7) siang.
Baca: Ismed Sofyan Hapus Foto Istri di Instagram, Usai Cut Rita Beberkan Masalah Rumah Tangganya
Petinggi Partai Demokrat itu menyebutkan, dipilihnya AHY sebagai cawapres pendamping Prabowo karena hitung-hitungan peta politik Pilpres 2019, di mana lawan kali ini adalah capres petahana Jokowi bersama sejumlah koalisi parpol pengusung.
AHY dinilai memiliki elektabilitas, kualitas dan kekuatan lain yang dirasa mumpuni bagi Prabowo.
Menurutnya, dalam pertemuan petinggi dari Gerindra dan Demokrat itu sempat dibahas rencana untuk deklarasi duet Prabowo-AHY, yakni setelah hari pertama pendaftaran capres-cawapres di KPU atau setelah 4 Agustus 2018.
Baca: Akui Bertemu Prabowo Bahas Pilpres, Ini yang Membuat Anies Baswedan Kaget
Sementara, pendaftaran, akan menunggu hingga 1 Agustus 2018 untuk menyiapkan segala sesuatunya.
"Deklarasi mungkin tanggal 5 Agustus. Tidak akan sampai tanggal 10 Agustus. Akan dipercepat. Daftarnya mungkin tetap hari terakhir. Masih digodok dulu," ujarnya.
Dalam beberapa hari ke depan, akan ada tim dari empat partai politik yang ikut di dalam sebuah pertemuan. Di sana, tim yang sekiranya terdiri dari 100 orang itu, akan merumuskan visi dan misi untuk dibawa ke KPU.
"Tempatnya, saya belum bisa kasih tahu. Di luar Jakarta yang pasti," tambahnya lagi.
Baca: Hubungan Masih Seperti Saudara, Meggy Diaz Menolak Nikah Siri dengan Tukul Arwana
Gerindra bantah
Tribun mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada petinggi Gerindra. Waketum Gerindra, Ferry Juliantono kepada Tribun mengatakan belum ada nama tersebut. "Belum. Belum ada omongan nama. Kami masih serahkan ke Pak Prabowo," kata dia.
Jelas dia, nama pendamping Prabowo masih akan dirapatkan dengan seluruh partai politik koalisi. Partai-partai tersebut, juga nantinya akan merapatkan dengan para petinggi terlebih dahulu.
Baru kemudian, akan disampaikan dalam sebuah pertemuan besar. "Pertemuan besar ada. Dalam waktu dekat ini. Partai-partai ini kan masih harus internal dulu semua. Baru kemudian dibahas siapa cawapresnya," tukas Ferry.
Baca: Nasib JK Bisa Maju atau Tidak di Pilpres 2019 akan Diputus Lebih Cepat
Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri, usai pertemuan dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, nama cawapres masih akan dibahas terlebih dahulu. Pembahasan mengenai hal itu masih akan terus berlanjut. "Untuk capres sudah ada, yaitu Pak Prabowo. Tapi, siapa cawapresnya masih akan kami bahas dulu," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan sudah ada nama yang direkomendasikan oleh Ijtima Ulama, yakni nama dirinya sendiri dan Ustaz Abdul Somad. "Bagaimanapun, kita berempat. Masih ada sebelas hari untuk membahas ini," ucap dia.