Pilpres 2019
Profil Lengkap Ma'ruf Amin, Sosok yang Dipilih jadi Cawapres Jokowi
koalisi pendukung Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2019
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah ketua umum dan Sekjen partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2019.
Nama itu diumumkan setelah sejumlah petinggi partai melakukan pembicaraan dengan Presiden Jokowi di Plataran Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) sore.
Tribunstyle melansir dari Tribunnews, "Yang mendampingi saya sebagai calon wakil presiden periode 2019-2023 adalah Prof Dr KH Ma'ruf Amin," kata Presiden Joko Widodo dalam jumpa persnya.
Baca: Deklarasi Prabowo-Sandiaga sebagai Capres dan Cawapres, Sandiaga Mundur sebagai Wagub dan Gerindra
Menurutnya Ma'ruf Amin merupakan tokoh agama yang bijaksana dan pernah duduk sebagai anggota legislatif mulai dari DPRD hingga DPR RI.
Bahkan ia pun pernah duduk menjadi anggota MPR RI, kemudian Dewan pertimbangan Presiden, Rois Aam PBNU, dan Ketua MUI.
"Dalam kaitannya dengan kebhinakaan, Prof Dr KH Ma'ruf amin juga duduk sebagai dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," katanya.
Lantas, siapa sih sebenarnya sosok Ma'ruf Amin ini?
Baca: Batal Jadi Cawapres, Mahfud MD: Saya Kaget tapi Tidak Kecewa, Pak Jokowi Tidak Usah Merasa Bersalah
Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin Lahir di Tangerang Banten, 11 Maret 1943, adalah seorang ‘Ulama besar sekaligus politisi di Indonesia yang sangat berpengaruh.
Dia mengemban jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2007 hingga 2010.
Dalam perjalanan karirnya, Ma'ruf Amin pernah menjabat posisi penting seperti Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta, anggota MPR-RI dari PKB, ketua komisi VI DPR-RI.
Di ormas keagamaan, Ma'ruf saat ini mengemban amanat sebagai Rais Amm PBNU 2015 – 2020.
KH Ma’ruf Amin termasuk ulama ahli fiqh yang disegani.
Dia ulama multitalenta yang menguasai banyak persoalan disamping ilmu fiqh.
Dirinya dikenal responsif menghadapi berbagai persoalan umat.
Pria yang sering menyampaikan fatwa–fatwa MUI ini memang cukup lama menjadi pengurus Komisi Fatwa MUI Pusat dari tahun 2000 sampai 2007.