Pilpres 2019

Pendukung Tuding Ada Kezhaliman Politik, Mahfud Janji Jelaskan Kronologi soal Cawapres Pekan Depan

Hal itu disampaikan Mahfud melalui kicauan di akun Twitter, @mohmahfudmd, Sabtu (11/8/2018).

KOMPAS.com/Fitria Chusna Farisa
Mahfud MD saat ditemui di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara soal tidak terpilihnya dirinya menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Mahfud melalui kicauan di akun Twitter, @mohmahfudmd, Sabtu (11/8/2018).

Awalnya, Mahfud MD mengatakan jika banyak pihak yang merasa kecewa lantaran dirinya tidak terpilih sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Tak hanya itu, dengan menyebut nama penyanyi sekaligus dokter Tompi dalam cuitannya, Mahfud mengatakan jika dirinya sudah ikhlas terhadap keputusan Jokowi.

Lantas, Mahfud MD menegaskan bakal memberikan kronologi terkait hal itu dengan tujuan agar masalah itu semakin jelas.

"Pro @dr_tompi benar sy sdh legowo, semua sdh berlalu sbg realitas politik. Tp reaksi masyarakat yg menganggap sy didzalimi semakin meluas: ada yg menangis, ada yg memobilissi perubahan pilihan politik dgn marah. Jadinya, Minggu depan akan sy jelaskan kronologinya agar tak kisruh," tulis Mahfud MD.

Terkait hal itu, Tompi segera memberikan balasannya melalui akun Twitter, ‏@dr_tompi.

Tompi mengatakan jika banyak pihak yang terlanjut jatuh hati kepada Mahfud MD.

Tompi berharap agar penjelasan dari Mahfud MD dapat dimengerti semua pihak.

"Salam hormat saya pak. Mrk dan kami semua terlanjur jatuh hati dengan pak @mohmahfudmd , mhn diarahkan agar tdk salah mengerti. Sy pribadi susah bs maklum setelah membaca penjelasan bapak yg lalu. Mari tetap berjuang dengan cara lain," cuit Tompi.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD telah menyampaikan permintaan maaf kepada semua masyarakat yang mengirimkan simpati kepada dirinya atas pilihan Jokowi.

Ia meminta maaf lantaran tidak bisa membalas pesan mereka satu per satu.

Mahfud MD mengungkapkan pilihan yang diambil Jokowi adalah pilihan sulit.

Ia pun menganggap jika keputusan tersebut merupakan realitas politik yang tidak dapat terhindarkan.

Mahfud MD juga meminta agar Jokowi tidak perlu merasa bersalah atas keputusan yang ia ambil.

Menurutnya, hal yang paling penting adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terawat dengan baik.

"(Pilpres 1):
Sy minta maaf dan berterimakasih kpd masyarakat yang mengirim pesan/pertanyaan dan simpati kpd sy terkait keputusan Pak Jkw memilih KH Makroef Amin sbg cawapresnya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved