Inilah Momen ketika Jokowi Berbincang Langsung dengan Korban Gempa Bumi di NTB
Dalam kunjungannya Jokowi sempat menanyakan langsung tentang kondisi para pengungsi dan apa yang diharapkan.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban gempa bumi di Lombok, Senin (13/8/2018) siang.
Jokowi bertemu korban gempa di Kecamatan Pemenang.
Kemudian Jokowi lanjut meninjau Pos Komando Operasi serta mendengarkan penjelasan terkini penanganan darurat dari Dansatgas Posko Komando Penanganan Dampak Bencana Gempa Lombok, Kolonel Ahmad Rizal Ramdani selaku Danrem 162 Wirabahakti, di areal Lapangan Super Semar, Kantor Bupati Lombok Utara.
Kehadiran Jokowi didampingi Gubernur NTB dan Gubernur terpilih, Panglima TNI, Kapolri, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Kepala Staf Kantor Presiden, dan Kepala BNPB saat mengunjungi korban pengungsi.
Baca juga:
Tim Lawan Angkat Topi, Ini Komentar Jokowi Usai Timnas U-23 Kalahkan Taiwan 4-0
Bagaimana Sikap PKS jika Kursi Lowong Wagub DKI Jakarta Diserahkan pada Kader Gerindra?
Sekjen Nasdem Sebut Jusuf Kalla Akan Jadi Ketua Dewan Penasehat Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin
Dikabarkan Overdosis, Anak Sulung Ahmad Dhani Minta Media Massa Jangan Asal Bikin Berita
Berdasarkan keterangan dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB,
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dalam kunjungannya Jokowi sempat menanyakan langsung tentang kondisi para pengungsi dan apa yang diharapkan.

"Masyarakat pengungsi di sekitar wilayah Kecamatan Tanjung sangat antusias dengan kedatangan Presiden yang dilanjutkan melihat kondisi pasien di Tenda Pelayanan Yonkes di areal Kantor Bupati Lombok Utara," kata Sutopo.
Dilaporkan juga kepada Presiden dalam kunjungan tersebut untuk kebutuhan operasi darurat diantaranya kebutuhan tenda, penyediaan MCK, tandon air, permakanan, asupan gizi ibu hamil, selimut, dan obat-obatan.
Alat penghancur beton dan ketersediaan BBM juga menjadi prioritas.
Kendala lain yang masih dihadapi adalah minim sarana transportasi untuk distribusi bantuan logistik dan akses jalan rusak, berbukit, dan lokasi desa sulit dijangkau kendaraan biasa.