Kebakaran di Palaran Samarinda, Mobil Pemadam Dilempari Warga
Kebakaran terjadi di kawasan pasar Palaran, jalan HB Suparno, Rawa Makmur, Palaran. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita,
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Januar Alamijaya
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kebakaran terjadi di kawasan pasar Palaran, jalan HB Suparno, Rawa Makmur, Palaran.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita, yang membuat warga sekitar panik, terutama korban yang rumahnya ludes terbakar.
Kejadian itu juga membuat warga gelap mata, pasalnya mobil pemadam dari posko VI Damkar Kota Samarinda menjadi sasaran amuk massa yang kesal.
Baca: Akhirnya Paramore Bakal Gelar Konser di Indonesia Akhir Agustus Ini, Kotak Jadi Band Pembuka
Kekesalan warga itu terjadi ketika kedatangan mobil unit tangki pemadam ke lokasi kejadian, namun tidak dapat menyemprotkan air.
Hal itulah yang membuat warga kesal, dan sempat memukuli, serta melempari mobil unit pemadam, termasuk merebut selang pemadam.
"Saat pemadam datang, api sudah membesar. Dan, petugas pemadam datang tapi tidak ada airnya, tidak bisa semprotkan air mobilnya," ucap Zaenal (40), salah satu korban kebakaran, Selasa (14/8/2018).
"Makanya tadi dilempari mobil pemadam, warga kesal, karena datang ke lokasi tapi tidak bisa berbuat apa-apa," tambahnya.
Baca: Menteri Asman Abnur: Jangan Jadi Beban Pak Presiden, Saya Ajukan Pengunduran Diri
Akibat kejadian itu, tidak banyak barang dagangannya yang sempat ia selamatkan. "Hanya sedikit yang bisa diselamatkan, kerugian saya kira-kira mencapai Rp 30 juta," terangnya.
Sementara itu, Korlap Posko VI Damkar Kota Samarinda Juli Adi menjelaskan, kondisi unit mobil, portable, selang, termasuk air dalam kondisi siap digunakan.
Namun, saat itu sempat terjadi kendala akibat mesin portable macet, karena tergenang bahan bakar (bensin), sehingga membuat mesin macet, dan kesalahan teknis lainnya.
"Memang sempat macet karena mesinnya banjir, tapi setelah itu hidup dan dapat digunakan," ucapnya.
Dia pun membenarkan, saat kedatangan pihaknya ke lokasi kejadian, sempat jadi amuk massa, kendati anggota Damkar lainnya tidak mengalami luka, termasuk tidak ada kerusakan dari unit kendaraan yang sempat dilempari dan dipukuli warga.
"Warga emosi, karena mengira kami tidak bawa air, padahal ada air. Intinya tidak ada yang rusak, namun memang ada armada yang sudah tua, bahkan satu tangki kami ada yang bocor," jelasnya.
Baca: Mahasiswi Asal Malang Tewas di Danau Trebgaster Jerman, KBRI akan Bantu Pemulangan Jenazah
Hingga saat ini petugas terkait masih mendata bangunan yang terbakar, termasuk berapa warga yang kehilangan tempat tinggal, serta kerugian dari kebakaran tersebut. (*)