India Dilanda Banjir Terburuk dalam Kurun Waktu Satu Abad, PM Modi Langsung Tinjau Lokasi
Helikopter telah mengangkut pasokan darurat sejumlah wilayah dan kereta khusus yang membawa air minum telah dikirim.
TRIBUNKALTIM.CO - Perdana Menteri India, Narendra Modi, datangi wilayah banjir di Negara bagian Kerala di India Selatan untuk melihat banjir terburuk dalam kurun satu abad terkahir, menurut para pejabat India.
Tiba pada Jumat (17/8/2018) malam, Narendra akan menuju ke daerah-daerah yang terkena dampak paling parah, dilansir TribunWow.com dari BBC.com, Sabtu, (18/8/2018).
Setidaknya 324 orang telah tewas dan lebih dari 200.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah berminggu-minggu hujan memicu tanah longsor dan banjir.
Pasukan penyelamatan telah didukung oleh helikopter dan kapal militer.
"Kami mengerahkan lebih banyak kapal dan tentara untuk meningkatkan operasi penyelamatan," kata pejabat pemerintah negara bagian PH Kurian kepada kantor berita AFP.
Helikopter telah mengangkut pasokan darurat sejumlah wilayah dan kereta khusus yang membawa air minum telah dikirim ke wilayah lainnya.
Menteri utama Kerala, Pinarayi Vijayan, mengatakan banjir itu sebagai yang terburuk yang telah dilihat negara dalam 100 tahun terakhir.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 223.000 orang menempati lebih dari 1.500 kamp bantuan darurat yang didirikan di daerah itu.
Beberapa perkebunan lokal juga dilaporkan telah terkena banjir dan membahayakan industri karet, teh, kopi, dan rempah-rempah setempat.
Departemen Meteorologi India mengatakan hal wajar bagi Kerala hujan dengan curah yang tinggi, tapi banjir kali ini lebih banyak 37 persen dari biasanya.
Baca juga:
Terungkap, Siswa SMP yang Panjat Tiang Bendera Sempat Dirawat di Tenda P3K karena Sakit Perut
10 Hari Berlatih Bersama Juventus, Allegri Sadari Hal Luar Biasa Soal Cristiano Ronaldo
Begini Kelakar Presiden Jokowi saat Sang Cucu Jan Ethes Dibilang Ganteng oleh Para Jurnalis
Pidatonya di Sidang MPR RI Tuai Sorotan, Begini Tanggapan Zulkifli Hasan
Diperkirakan hujan akan terus turun di akhir pekan, hal ini membuat takut masyarakat Kerala jika situasinya akan semakin memburuk.