Pemanjat Tiang Bendera Dapat Rp 50 Juta dari Hotman, Besok DIjadwalkan Bertemu Presiden
SANG pemanjat tiang bendera, Yohanes Ande Kala Marcal alias Johny (13), siswa SMP asal Belu, Nusa Tenggara Timur, terus mendapat apresiasi.
TRIBUNKALTIM.CO - SANG pemanjat tiang bendera, Yohanes Ande Kala Marcal alias Johny (13), siswa SMP asal Belu, Nusa Tenggara Timur, terus mendapat apresiasi. Kali ini datang dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Dari Hotman, Johny mendapat hadiah Rp 50 juta
AKSI Johny menaiki tiang bendera untuk menarik tali yang putus ketika berlangsung upacara HUT ke-73 Kemerdekan RI di Belu, Atambua mendapat apresiasi berbagai pihak, termasuk dari Presiden Joko Widodo. Rencananya, Johny bertemu Presiden Jokowi pada Senin (20/8).
"Besok saya minta Presiden perhatikan sekolah (saya). Saya ingin sekolah sampai perguruan tinggi," ucapnya saat ditanya Hotman, di sebuah kafe di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (19/8).
Baca: Romahurmuziy Sebut Belum Ada Konfirmasi Pertemuan Maruf Amin dan Rizieq Shihab
Lalu Hotman mengatakan agar Johny minta bisa sekolah sampai menjadi pengacara seperti Hotman. "Bapak Presiden saya minta beasiswa supaya jadi pengacara seperti Bapak Hotman," ucap Johny menirukan Hotman.
Menurut jadwal yang diterima Kepala SMPN Silawan, Yosef Oki, Johny masih menunggu kepastian jadwal bertemu Presiden Jokowi. Selain bertemu Jokowi, pada hari sama, Johny akan bertemu terlebih dahulu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Sore harinya, setelah bertemu Jokowi, siswa klas VII itu akan bertandang ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Hotman memberi hadiah uang tunai Rp 50 juta kepada Johny, padahal dua hari sebelumnya ia menyebut angka Rp 25 juta untuk uang janjan. Ketika menerima hadiah dari Hotman, Johny didampingi orangtuanya, Victorino Fahik Marschal dan Lorenza Kama.
"Karena dia masih di bawah umur remaja, saya hanya bisa kasih Rp 25 juta buat beli permen dan adik saya juga Rp 25 juta. Jadi kau beli permen Rp 50 juta sana," ungkap Hotman diikuti tawa warga yang hadir.
Hotman Paris sempat bertanya untuk apa uang itu. "Saya ingin bikin rumah, mau buat sekolah, beli kerbau, beli kambing," jawab Johny yang mengundang senyum Hotman. "Beli kerbau itu sungguh-sungguh keinginan yang alamiah," ucap Hotman.
Baca: Dapet Bonus Rp 1,5 Miliar, Defia Rosmaniar Akan Ajak Orangtua Beribadah ke Tanah Suci
Hotman kemudian menyuruh Johny untuk mencari uang itu di dalam mobil mewah Lamborghini oranye milik Hotman. "Tapi tugas kamu cari uangnya di Lamborghini," kata Hotman.
Setelah itu Hotman mengajak Johny masuk ke dalam mobil Lamborghini miliknya. Tak berapa lama Johny keluar mobil dengan tumpukan uang yang memenuhi tangannya.
Ia kemudian diajak Hotman duduk di atas atap mobilnya sambil diabadikan oleh para awak media.
Hotman sempat bertanya apakah Johny tidak takut saat memanjat tiang bendera setinggi sekira 17 meter. "Waktu manjat memangnya tidak takut jatuh? Latihan fisiknya seperti apa sih," tanya Hotman.
Johny mengaku dirinya memang suka memanjat. Sebelum upacara bendera itu ia mengaku menjadi juara panjat pinang. "Suka manjat pinang, juara panjat pinang," ujarnya.
Selain itu ia juga mengaku terbiasa berjalan kaki pergi-pulang ke sekolah sejauh dua kilometer. "Pergi ke sekolah biasa 2 kilometer," imbuhnya.
Baca: Dua Siswa SLB Tunas Bangsa Raih Juara Fashion Show
Sang ayah, Victorino Fahik Marschal, mengakui anaknya merupakan sosok yang rajin membantu orang tua. "Setelah pulang sekolah dia biasa ke kebun ambil kayu, bahkan biasa menimba air jauh di perbatasan Timor Leste," ungkap Victorino.
Usai peristiwa heroik di upacara 17 Agustus 2018 itu, Johny beserta keluarga langsung terbang ke Jakarta. Pada Sabtu malam Johny duduk di antara para menteri Kabinet Kerja menyaksikan pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (tribunnetwork/zal)