Edisi Cetak Tribun Kaltim

Kejar Target Penyelesaian, Staf Presiden Turun Langsung Awasi Tol Balikpapan-Samarinda

Target penyelesaian proyek tol Balikpapan-Samarinda pada Desember 2018 ikut membuat Kantor Staf Presiden turun langsung

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

TRIBUNKALTIM.CO - Target penyelesaian proyek tol Balikpapan-Samarinda pada Desember 2018 ikut membuat Kantor Staf Presiden turun langsung mengawasi proyek tol sepanjang kurang lebih 98,95 Km, Selasa (4/9).

Informasi yang mendadak membuat Tribun tak sempat ikut langsung dalam kunjungan tersebut. Meski demikian, Tribun berhasil mewawancari Muhammad Gibran, satu dari tim Kantor Staf Presiden (KSP) terkait kunjungan yang dilakukan KSP ke proyek tol Balikpapan-Samarinda tersebut.

"Ya benar. Ini merupakan tugas KSP untuk Program Strategis Nasional (PSN). Tol Balikpapan-Samarinda kan masuk dalam PSN. Jadi kami kawal dan mengurai masalah-masalah yang muncul," ucap M Gibran, Selasa (9/4).

Baca: Pembukaan dan Penutupan Asian Para Games 2018 di Solo tak Kalah Dibanding Asian Games

Dijelaskan, target dari pemerintah serta PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS) untuk menyelesaikan seluruh persoalan lahan tol pada akhir September sudah diketahui oleh KSP untuk selanjutnya diberitahukan kepada Presiden Joko Widodo.

"Sudah, kami sudah petakan masalah-masalahnya. Kami juga sudah kunjungan lapangan," katanya.

Perbedaan harga pembebasan tanah juga ikut konfirmasikan, dimana beberapa kalangan warga menolak adanya pembayaran lahan dengan nominal Rp 45 ribu per meter, sedangkan tanah warga lainnya, ada yang mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu/meter persegi.

"Kalau itu sudah ada mekanisme di UU 2/ 2012. Yang tentukan harga itu ada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Jadi, kami di pemerintah, ikuti aturan-aturan itu. Jika ada perbedaan harga, itu wajar saja. Masing-masing lahan kan berbeda. Kalau ada masyarakat tidak puas dengan KJPP, masyarakat bisa ajukan keberatan. Mekanismenya sudah diatur sampai ke pengadilan," kata Gibran.

Baca: Ratna Sarumpaet Anggap Sri Mulyani Tidak Cerdas Ancam Spekulan Dolar

Apa-apa saja nantinya, yang akan dilaporkan lengkap KSP ke Presiden juga ikut disampaikan Gibran.
Pertama, target pencapaian proyek tol hingga September. Selanjutnya, juga akan disampaikan hasil pemantauan tiap tiga bulan.

"Apa yang bisa kami bantu dengan stake holder yang lain. Kami ingin pastikan tahun ini (selesai). Kalau dilihat, ada beberapa ruas, Seksi 2, 3, 4 kami optimistis," tuturnya.

Tetapi untuk Seksi 1 dan 5, pihaknya sudah mitigasi hambatan dan tantangannya kemungkinan akan mundur dari jadwal. "Itu berdasarkan pantauan dan informasi yang kami dapat," tandas Gibran.

Diberitakan, sebelumnya, persoalan pembebasan lahan masih menjadi kendala penyelesaian proyek tol Balilpapan-Samarinda. Meski demikian target pembangunan tol penghubung Balikpapan-Samarinda ini tetap diharapkan bisa selesai akhir 2018 untuk semua seksi pengerjaan konstruksi.

Hanya saya, lagi-lagi kendala proyek tol Balikpapan-Samarinda masih terkendala pembebasan lahan dan persoalan rigid pengerjaan yang belum merata di semua seksi tol.

Baca: Kurs Rupiah Melemah, Benarkah Kondisi Sekarang Sama Seperti Krisis 1998? Simak Faktanya

Tribun mencoba menelusuri progress tol Balsam di semua seksi. Secara garis besar, karena beda pekerjaan, penjelasan tol dibagi dalam tiga penjelasan.

Pertama, seksi 1 yang dana pengerjaanya berasal dari APBD Kaltim, kemudian tol Seksi 2, 3, dan 4 dana dan kontruksi dikerjakan oleh PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS), serta tol Seksi 5 didanai melalui APBN dan Loan China.

Seksi 1 tol dalam pengerjaanya dianggarkan Rp 1,4 triliun (nilai kontrak konstruksi). Tol Seksi I, diawali dari kawasan Km 13 Balikpapan sampai Km 38 Samboja. Dari nilai kontrak tersebut, penyelesaian Seksi I dibagi atas 5 segmen pekerjaan dengan kontraktor berbeda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved