Ketum Kongres Wanita Indonesia Tolak Istilah 'The Power of Emak-emak', Sejumlah Tokoh Angkat Bicara

Tanggapan itu disampaikan para tokoh melalui laman Twitter pribadinya, Minggu (16/9/2018).

Tribunnews.com
Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah tokoh memberi tanggapan terkait pernyataan Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo yang tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut " emak-emak".

Tanggapan itu disampaikan para tokoh melalui laman Twitter pribadinya, Minggu (16/9/2018).

Sejumlah tokoh yang memberi tanggapan di antaranya Ferdinand Hutahaean, Jansen Sitindaon, hingga Dahnil Anzar Simanjuntak.

1. Ferdinand Hutahaean

"Jika benar kalimat dalam video ini disampaikan oleh ibu ini, mk saya pikir ibu ini perlu refleksi saraf2 otak dan lebih banyak membaca keragaman nusantara.

Di Jawa sana msh banyak panggilan si Mbok, dikampungku dipanggil Emak atau Omak.

Ibu bangsa koq melarang kata Emak?" tulis Ferdinand melalui akun @LawanPoLitikJW.

Baca juga:

Kunjungi TC Asian Para Games, Jokowi Janjikan Bonus yang Sama dengan Atlet Peraih Medali Asian Games

Setelah Ucapkan Hal Ini, Profesor Ternama Meninggal Dunia Saat Jadi Bintang Tamu di TV

Inilah Jadwal Lengkap Liga Champions 2018/2019 Matchday Perdana, Saksikan Live di RCTI

Sscn.bkn.go.id Bisa Diakses 19 September, Ini Tips BKN Agar Unggah Syarat CPNS 2018 Tak Terhambat

2. Jansen Sitindaon

"Bu Ketum Kowani: saya Jansen Sitindaon sampai skrg walau sudah jadi lawyer di Ibukota (walau belum top sih) tetap memanggil "mamak", "mak" atau "omak", ke Ibu saya".

Ya sudah: yg merasa IBU BANGSA silahkan dukung @jokowi. Yg EMAK EMAK dukung @prabowo! Gitu aja direpotin bu," cuit Jansen Sitindaon melalui akun @jansen_jsp.

3. Dahnil Anzar

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved