Perseteruan Atta Halilintar Vs Majelis Lucu Indonesia Jadi Trending, Ini 5 Faktanya
Perdebatan antara Youtuber Atta Halilintar dengan vlogger dari akun Majelis Lucu Indonesia (MLI) jadi trending.
Perseteruan Atta Halilintar Vs Majelis Lucu Indonesia Jadi Trending, Ini 5 Faktanya
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Youtuber, Atta Halilintar tengah ramai diperbincangkan netizen. Atta Halilintar, YouTuber yang kini memiliki lebih dari dari 5 juta subscriber ini kembali menuai kontroversi. Ada perdebatan antara Atta Halilintar dengan vlogger dari akun Majelis Lucu Indonesia (MLI) yang bernama Coki Pardede dan Tretan Muslim. Kedua belah pihak saling sindir menggunakan video dan menjadi trending.
Perseteruan tersebut berawal saat Atta mengunggah video prank 'Gold Digger' atau 'cewek matre'.
Dalam video tersebut Atta menyamar untuk mengetes kesetiaan seorang perempuan jika melihat pria kaya.
Namun, Coki dan Tretan menganggap video Atta adalah settingan dan tidak mendidik.
Melalui sebuah video berjudul 'Debat Kusir - Atta Halilintar Tidak Bersalah!!!', kedua komika tersebut memberikan komentarnya.
Sambil tertawa keduanya menilai video Atta sudah masuk ke penipuan.
"Untung Atta Halilintar meskipun udah ganti judul 'SETTINGAN', sebelumnya dia nggak ganti, pak," ucap Tretan pada Coki.
Ternyata, perdebatan Atta dan MLI muncul bukan karena video prank tersebut saja.
Berikut 5 fakta perselisihan Atta Halilintar dan Majelis Lucu Indonesia:
Atta Halilintar Dapat 5 Juta Subscribers, Geser Raditya Dika Sebagai King of YouTube Indonesia
Fantastis! Cita-citanya Jadi Pedagang, Ternyata Segini Penghasilan Atta Halilintar Sebagai Youtuber
Youtuber Korea Hari Jisun Mengritik Keras Hitam Putih, Deddy Corbuzier: Stop This Stupid Drama!
1. Meet&Greet Atta Halilintar
Tak hanya masalah video prank, duo MLI juga membahas mengencai acara Meet&Greet Atta yang digelar pada Jumat (28/9/2019).
Tretan menyoroti lokasi acara yang bertempat di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat.
Menurut mereka, lokasi tersebut dinilai kurang pas untuk dijadikan tempat Meet&Greet.'
Harga tiket yang dibeda-bedakan juga dinilai kurang pantas.
