Reshuffle Kabinet

Mahfud MD Prediksi Ada Reshuffle Lanjutan: Banyak Pejabat Tak Penuhi Syarat Kompetensi

Saat ditanya pendapatnya soal reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo, Mahfud MD langsung memberikan pujian.

Tribunnews.com/ Gita Irawan
RESHUFFLE KABINET - Potret Mahfud MD, eks Menko Polhukam di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pujian Mahfud MD soal reshuffle, prediksi akan ada perombakan lanjutan (Tribunnews.com/ Gita Irawan) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada awal September 2025.

Dalam perombakan tersebut, lima menteri dan satu wakil menteri dicopot dari jabatannya.

Langkah ini mendapat pujian dari Mahfud MD dan menyebutnya sebagai bagian dari upaya cepat atau quick win untuk meredam gejolak politik dan sosial yang sempat memanas dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagai informasi, reshuffle kabinet adalah tindakan yang dilakukan oleh presiden atau kepala pemerintahan untuk mengganti, memindahkan, atau mencopot posisi menteri dan pejabat tinggi negara dalam jajaran pemerintahan.

Reshuffle ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.

Baca juga: Respons Mahfud MD Jika Dirinya Dipanggil jadi Menko Polkam Era Prabowo

Dalam podcast YouTube CURHAT Bang bersama Denny Sumargo, Mahfud menyampaikan pandangannya secara terbuka dan lugas.

Mahfud MD: “Mantap. Dua jempol”

Saat ditanya pendapatnya soal reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo, Mahfud MD langsung memberikan pujian.

“Mantap. Dua jempol. Suka karena saya anggap itu bagian dari langkah awal,” ucap Mahfud MD.

Ia kemudian menjelaskan bahwa reshuffle tersebut merupakan bagian dari strategi cepat untuk menormalkan situasi nasional yang sempat memanas akibat berbagai kerusuhan dan ketegangan politik.

“Begitu kerusuhan tuh luar biasa terjadi di mana-mana. Kan kita berteriak ini akumulasi karena tidak pernah nanggapi suara-suara masyarakat selama 10 bulan,” ujarnya.

Dua Langkah: Quick Win dan Reformasi Jangka Panjang

Mahfud memaparkan bahwa untuk menyelesaikan krisis, pemerintah perlu mengambil dua langkah: penyelesaian cepat (quick win) dan reformasi jangka menengah hingga panjang.

“Saya mengatakan gitu di mana-mana. Oleh sebab itu untuk nyelesai ini harus dilakukan dua langkah. Satu quick win. Langkah untuk menyelesaikan masalah dalam waktu pendek. Lalu yang kedua jangkaan menengah dan panjangnya.”

Ia menilai bahwa Presiden Prabowo telah menjalankan langkah quick win dengan baik, mulai dari penanganan kerusuhan oleh aparat hingga reshuffle kabinet.

“Quick win itu lakukan apapun untuk menormalkan situasi dan itu sudah langsung dilakukan oleh Presiden Prabowo kan. Ini Polri TNI sana selesaikan itu, tidak sampai sehari sudah reda semuanya sudah bisa dikuasai.”

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved