BPPD Bontang Bentuk Tim Deteksi Bencana, Warga Diminta Antisipasi Banjir dan Longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang mengimbau seluruh elemen masyarakat agar lebih waspada

Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM/UDIN DOHANG
Banjir di Jalan Tomat, Kelurahan Gunung Elai, Bontang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang mengimbau seluruh elemen masyarakat agar lebih waspada dan mengantisipasi potensi potensi bencana banjir menyambut musim penghujan. Pasalnya, setiap musim penghujan kawasan padat penduduk yang berada di bantaran sungai kerap direndam banjir.

Selain banjir, fenomena alam seperti longsong hingga puting beliung masuk dalam daftar potensi bencana di Bontang. "Sekarang sudah mulai masuk musim penghujan. Kami imbau supaya warga siap-siap menghadapi banjir, tanah longsor dan puting beliung," ujar Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani.

Ia menuturkan kawasan yang selama ini jadi langganan banjir, yakni Kelurahan Telihan dan Kanaan Bontang Barat, sebagian wilayah Kelurahan Api-Api dan Gunung Elai, serta wilayah Guntung, Bontang Utara.

Baca: Gempa Hari Ini, Selain Sibolga, Ambon juga Diguncang Gempa Hari Ini

Sementara kawasan yang rawan terkena longsor yakni pemukiman warga yang berada di lereng atau dibibir jurang, utamanya di wilayah Lhoktuan. "Ancaman puting beliung biasanya melanda wilayah pesisir," katanya.

Meski belum pernah memakan korban jiwa, kerugian material atas bencana banjir, longsor hingga putiung beliung, cukup besar. Ia menuturkan, langkah antisipasi yang perlu dilakukan yakni dengan menjaga kebersihan. Memastikan seluruh parit dan kanal bersih dari sampah, endapan lumpur yang bisa menghambat aliran air.

Memangkas dahan pohon yang sudah lapuk serta mengurangi dahan rimbun yang dapat membahayakan bangunan atau jaringan kabel listrik. "Jangan lupa menutup tempat-tempat yang berpotensi jadi tampat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah," katanya.

Baca: Gempa Hari Ini, Jumat Pagi Sibolga Diguncang Gempa 5,0 SR, tak Berpotensi Tsunami

Menurut Yani, banjir masih menjadi bencana yang kerap menghantui warga Bontang. Sebagai langkah antisipasi, BPPD menurunkan tim monitoring bencana hingga tingkat RT (Rukung Tetangga) untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rawan terjadi bencana. Hasil identifikasi tersebut secara berkala dilaporkan ke Ketua RT dan pihak kelurahan sebagai bahan untuk mengantisipasi bencana.

"Saat ini kami sudah mulai melakukan monitoring dan memetakan kawasan yang rawan bencana. Hasilnya, kita sampaikan ke RT dan pihak kelurahan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved