Di Depan 10.000 Dai dan Daiyah di Ponpes Hidayatullah Balikpapan, Jusuf Kalla Bicara Perda Syariah
Kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla disambut ribuan peserta dan undangan acara Silaturahmi Nasional Hidayatullah di Gunung Tembak.
Penulis: Aris Joni |
Di Depan 10.000 Dai dan Daiyah di Ponpes Hidayatullah Balikpapan, Jusuf Kalla Bicara Perda Syariah
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla disambut ribuan peserta dan undangan acara Silaturahmi Nasional Hidayatullah di Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.
Silaturahmi Nasional (Silatnas) Para Dai bertajuk "45 tahun Hidayatullah Berkhidmat untuk NKRI Bermartabat" ini dihadiri Wapres RI Jusuf Kalla, Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara serta unsur pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah daerah serta sekitar 10.000 dai dan daiyah bahkan seluruh pengurus Hidayatullah se-Indonesia.
Wapres Jusuf Kalla Hadiri Silatnas Para Dai, Ini Persiapan yang Dilakukan Ponpes Hidayatullah
Dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs H Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, dirinya menilai Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah merupakan salah satu ponpes yang cukup cepat perkembang di Indonesia.
"Dengan usia 45 tahun, Hidayatullah telah berkembang pesat di seluruh indonesia, dan menciptakan dai-dai berkualitas," ujarnya.
Diterangkannya, niat bangsa adalah untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur, sehingga ia menilai agama tidak hanya mengajarkan pengabdian pada diri sendiri saja, tapi juga mengabdi antar sesama dalam hal ini pengabdian kepada bangsa.
"Saya berharap Hidayatullah tidak hanya mengajarkan tentang agama saja, tapi juga mengajarkan berkehidupan bermasyarakat.
Diakuinya, belakangan ini terjadi banyak perdebatan tentang Perda Syariah.
Kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke Balikpapan, Aparat Pastikan Tak Ada Pengalihan Arus Jalan
Namun sebenarnya, ia berpendapat dari perda tersebut, aturan agamalah yang lebih tinggi dari Perda Syariah.
"Aturan tertinggi adalah Al Quran dan Hadist. Jadi soal Perda Syariah masih jauh dibawah aturan syariah dalam hukum agama," tegasnya.
Dijelaskan pria yang akrab disapa JK itu, tantangan pemerintah kedepan adalah bagaimana agar harmoni ini terjaga dengan baik dan bagaimana kesehateraan di negeri ini dapat meningkat baik dari hal kesejahteraan, keamanan dan perekonomian masyarakat.
Gisella Anastasia Ungkap Gading Marten Pernah Tidur Satu Kasur dengan Sahabatnya
Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis (22/11/2018): Gemini Punya Musuh dalam Selimut, Libra Awal Kisah Cinta
"Alhamdulillah di negeri ini semua konflik dapat diselesaikan dengan baik. Tidak seperti konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah," ucapnya.
Dirinya menegaskan, Bagsa Indonesia wajib bersyukur bahwa negeri yang dihuni mayoritas umat islam ini tetap mampu menjaga persatuan dan kesatuan negeri.
"Nah, saya minta di semua Ponpes Hidayatullah mampu menyediakan pendidikan yang seimbang antara pendidikan dunia dan pendidikan agama," terangnya.
DOWNLOAD di Sini! Pemerintah Keluarkan Aturan Baru Kriteria Lulus SKD CPNS 2018
Jelang Persib Bandung vs Perseru Serui, 5 Fakta Tentang Kasus Suap hingga Kans Juara Liga 1 2018