Pengemis Tetap Beroperasi Meski Sudah Ditangkap, Satpol PP Lhokseumawe Akan Jalankan Strategi Baru
Setelah ditangkap selama satu jam dan diberi pembinaan, pengemis itu diminta pulang, namun mereka tetap beroperasi di sejumlah tempat di Lhokseumawe.
Pengemis Tetap Beroperasi Meski Sudah Ditangkap, Satpol PP Lhokseumawe Akan Jalankan Strategi Baru
TRIBUNKALTIM.CO - Tim gabungan Pemerintah Kota Lhokseumawe menangkap 24 pengemis di sejumlah tempat dalam kota itu, Senin (26/11/2018).
Tim terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP), Dinas Perhubungan dan Dinas Sosial, Lhokseumawe menangkap sejumlah pengemis di lampu merah, kafe,stasiun pengisian bahan bakar, dan sejumlah jalan protokol di Lhokseumawe.
Setelah ditangkap selama satu jam dan diberi pembinaan, pengemis itu diminta pulang, namun mereka tetap beroperasi di sejumlah tempat di Lhokseumawe.
Salman: Pertuni Bikin Panti Pijat, Bisa Bantu Pemerintah Kurangi Pengemis di Jalanan
Wali Kota Sebut Ketua RT Punya Peran Vital Atasi Anjal dan Pengemis di Samarinda
Misalnya pengemis di Simpang Taman Riyadah, setelah ditangkap sejam kemudian kembali beroperasi di lokasi itu.
Kepala Satpol PP Lhokseumawe, Irsyadi, menyebutkan dari 24 orang tersebut, 23 orang diantaranya warga Kabupaten Aceh Utara. Hanya satu orang warga Kota Lhokseumawe.
“Kami lakukan pembinaan, kami nasehati, kita beri makan siang. Lalu kami minta pulang ke rumah masing-masing. Kami juga serahkan data mereka ke Dinas Sosial Aceh Utara untuk dibina di sana,” kata Irsyadi.
Dia tak menutup kemungkinan pengemis itu tetap beroperasi walau sudah diminta pulang ke rumah masing-masing. Karenanya, sambung Irsyadi, razia intensif terus dilakukan.
“Tadi pagi kami tangkap, lalu kami minta pulang. Itu kan menganggu kenyamanan pengguna jalan dan menganggu kesehatan mereka juga.
Viral. . . Pengemis Ambil Uang Rp 115 Juta di Bank, Ternyata Ini Kejadian Sebenarnya
Antisipasi Masuknya Pengemis, Begini Jurus Pemkot Samarinda
Untuk memastikan itu, kami akan razia sore ini lagi, besok dan lusa juga masih kami razia,” katanya.
Dia menyebutkan, dalam jangka panjang pengemis akan dibina dengan cara memberikan keterampilan. Agar mereka tak lagi mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Tahun ini belum kami lakukan pembekalan kemampuan kerja. Karena rumah singgah itu belum rampung. Tahun ini mungkin rampung, lalu diperlukan sarana dan prasarana, baru setelah itu kami bina dengan cara memberi pelatihan kemampuan kerja, agar mereka tak mengemis lagi,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Jam Ditangkap, Dibina, dan Diberi Makan, 24 Pengemis Malah Kembali Beroperasi"