Soal Pengurusan e-KTP, Edy Rachmayadi : Bebek Saja Bisa Antre Masa Kita Tidak Bisa

Sebelum Edy Rahmayadi masuk ke ruangan pengambilan KTP, aksi dorong-dorongan sempat terjadi sehingga membuat beberapa orang pingsan.

Instagram/@edy_rahmayadi
Edy Rahmayadi 

Soal Pengurusan e-KTP, Edy Rachmayadi : Bebek Saja Bisa Antre Masa Kita Tidak Bisa 

TRIBUNKALTIM.CO -Permintaan agar tertib antre dalam pengurusan e- KTP disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi

Hal ini ia sampaikan saat dia menyambangi lokasi pembuatan KTP elektronik di Gedung Serba Guna di Jalan Wiliam Iskandar, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (4/12/2018).

Sebelum Edy Rahmayadi masuk ke ruangan pengambilan KTP, aksi dorong-dorongan sempat terjadi sehingga membuat beberapa orang pingsan.

Ditanya soal Kemungkinan Jatuh Cinta pada Ratu Tisha, Edy Rahmayadi: Anak Saya Tiga

"Lakukan tertib semuanya, kalau ini tertib ini menjadi cepat. Sudah tiga orang pingsan di dalam, itu pun dipertahankan terus. Ini untung saya lewat situ tadi, kalau tidak sudah berapa banyak yang pingsan," ucapnya.

Dia lalu memberikan nasihat dengan mengambil analogi budaya bebek dalam mengantre. 

"Bebek aja bisa antre masa kita tidak bisa antre," katanya singkat.

Sebelumnya, Edy sempat enggan untuk diwawancarai. 

"Nanti kalian pasti bully-bully kalian ini, ditanyai A dijawabnya nanti B pasti kalian, mau tanya apa?" tanyanya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah menggelar program Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) 2018 pada 3 -6 Desember.

Dalam program ini, pemerintah menekannya agar masyarakat lebih sadar akan perlunya identitas, lantaran sampai saat masih banyak yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Edy Rahmayadi Minta Tolong Jangan Lagi Dibully

Program ini juga digelar dalam rangka menyambut Pemilu Presiden dan Legislatif pada April 2019 mendatang karena seluruh warga wajib memiliki e-KTP agar dapat memberikan suaranya melalui pendataan melalui identitas.

Edy mengatakan bahwa warga tidak salah jika belum memiliki identitas atau mengaku sulit mengurus.

Pemprov, lanjut dia, akan melakukan penataan pada jajaran yang berada di bawah naungannya.

"Jadi kenapa seperti ini, jadi karena gubenurnya (dulu) kurang bener. Nanti akan ditata supaya benar ini, gubenur dan perangkatnya, sehingga rakyat tidak seperti ini," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved