Natalius Pigai Menentang Langkah Jokowi dan Luhut Pandjaitan, Lenis Kogoya Bereaksi Keras

Dalam acara tersebut, Natalius Pigai menuturkan pada pemerintahan SBY membangun lebih banyak ruas jalan dibanding Jokowi.

Istimewa/Facebook.com/Twitter.com
Natalius Pigai (kiri) saatbbertemu politisi Fahri Hamzah, Fadli Zon. Foto ini beredar luas di media sosial. Dikabarkan pertemuan ini saat Reuni 212 pada Minggu (2/12/2018). 

Mantan Komisioner HAM Natalius Pigai  secara terang-terangan menentang Presiden  Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam hal ini karena menunjuk TNI bangun jalan di Papua. Simak pernyataannya berikut. 

Natalius Pigai bertemu politisi Fahri Hamzah, Fadli Zon. Foto momen pertemuan ini dikabarkan saat Reuni 212 pada Minggu 2 Desember 2018.
Natalius Pigai bertemu politisi Fahri Hamzah, Fadli Zon. Foto momen pertemuan ini dikabarkan saat Reuni 212 pada Minggu 2 Desember 2018. (Istimewa/Facebook.com)

TRIBUNKALTIM.CO - Aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai, mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru membangun satu ruas jalan di Papua.

Natalius Pigai membandingan kinerja pemerintahan Jokowi dengan masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam hal pembangunan infrastuktur ruas jalan.

Dalam acara tersebut, Natalius Pigai menuturkan pada pemerintahan SBY membangun lebih banyak ruas jalan dibanding Jokowi.

"Ya, dan jangan salah ya. Di Papua itu ada sembilan ruas jalan yang sudah dibangun oleh SBY," kata Natalius Pigai.

"Ruas jalan ya ini, ruas jalan berbeda dengan peningkatan, pengaspalan, perluasan. Pembukaan yang baru itu yang ini. Baru Jokowi satu-satunya," tambah Natalius Pigai.

"Jadi kita tidak bisa bilang Jokowi membangun infrastruktur di Papua, lain yang pembangunan yang normal saja," ucap Natalius Pigai.

"Tetapi satu ruas jalan yang menyebabkan 31 orang mati, inilah satu satunya kerjaan presiden Jokowi," ungkapnya dalam video TVOne yang diunggah melalui akun twitternya, Rabu (5/12/2018).

Natalius Pigai yang pernah menjadi mantan Komisioner Komnas HAM, mengungkapkan alasan kenapa dirinya selalu mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi.

Dilansir dari Kompas.com,menurut Natalius Pigai, perlakuan pemerintah pada zaman SBY lebih memanusiakan masyarakat Papua ketimbang era Jokowi.

Hal tersebut, kata dia, terlihat dari banyaknya orang Papua di lingkaran terdekat SBY untuk diajak bicara dalam menangani seluruh persoalan di Papua.

"Jadi kalau saya bandingkan dengan SBY, SBY justru memanusiakan orang Papua, mengangkat orang Papua bahwa orang Papua juga hebat di republik ini."

"Dibandingkan sekarang, Jokowi, siapa yang dia jadikan partner dalam berdiskusi dan dialog tentang persoalan di Papua? Hanya dirinya sendiri," ujar Natalius Pigai saat dihubungi, Jumat (27/4/2018).

"Jadi kalau dia menjadikan partner bicaranya itu pas-pasan, maka ya sama saja dengan merendahkan martabat Papua. Jadi jangan menganggap remeh orang Papua," ucap Natalius Pigai.

Sementara, Natalius Pigai menilai saat ini Jokowi tidak memilih orang-orang yang berkompeten untuk membantu dalam menyelesaikan persoalan Papua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved