Inilah Besaran Keuntungan yang Berhasil Dihimpun Grab pada Tahun 2018
Menurutnya, pangsa pasar layanan GrabBike di Indonesia mencapai angka 60 persen, sedangkan GrabCar sebesar 70 persen.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyedia layanan transportasi on-demand Grab meraih pendapatan sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 14,6 triliun di tahun 2018 ini.
Co-founder Grab Hooi Ling Tan mengatakan, tahun depan, keuntungan Grab ditargetkan akan naik dua kali lipat menjadi USD 2 miliar.
"Kami akan menggandakan itu di 2019. Grab di Asia Tenggara menjadi perusahaan pertama yang meraih pendapatan USD 2 miliar. Tidak ada perusahaan lain yang mampu melakukan ini. Penting untuk mengetahui setiap angka yang kami punya," kata Tan saat bertemu awak media di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Baca juga:
Diisukan Terima Suap dan Lakukan Pengaturan Skor, Ini Jawaban Presiden Borneo FC
Fadli Zon Unggah Foto Jalan Rusak Menuju Makam Seorang Pahlawan Nasional di Aceh Utara
Amankan Titel Juara Liga 1 2018, Pelatih Persija Jakarta Blak-blakan Sindir Pelatih Persib Bandung
Begini Tanggapan Ma'ruf Amin soal Rencana Pemindahan Markas Perjuangan Sandiaga ke Jawa Tengah
Pencapaian tersebut terlepas dari sejumlah peningkatan layanan Grab di 2018.
Sejak menginjakkan kaki di Indonesia pada 2014 silam, platform O2O itu menyediakan layanan kebutuhan sehari-hari bagi para pelanggan termasuk perjalanan (GrabBike, GrabCar, GrabTaxi), pesan-antar makanan (Grabfood), pengiriman barang (GrabExpress) dan pembayaran menggunakan dompet digital.
Di 2018 Grab menambahkan fitur GrabGerak (untuk penyandang disabilitas), GrabVentures (pendanaan untuk startup), GrabFresh (bahan makanan), GrabCar Aiport dan GrabExpress Car.
Baca juga:
Tak Hanya Sindir Generasi Milenial, Deddy Corbuzier Juga Prihatin terhadap Generasi Z
Sudah Tentukan Pilihan di Pilpres, Mahfud MD: Anda Terdidik, Tak Mungkin Bisa Saya Pengaruhi
Sukses Datangkan Saddil Ramdani dari Persela, Kini Bhayangkara FC Incar Evan Dimas dan Ilham Udin