Breaking News

Tsunami Banten dan Lampung

Kesal Pemberitahuan Salah, Ifan Seventeen : Buat Apa Ada BMKG

"Kalau informasinya dikeluarkan setelah adanya bencana ini kan berarti useless (tidak berguna)," katanya.

SURYA/RAHADIAN BAGUS PRIAMBODO
Vokalis band Seventeen Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen memakamkan jenazah istrinya Dylan Sahara di Ponorogo, Jatim, Selasa (25/12/2018). Dylan Sahara bersama bassist Bani Seventeen, gitaris Herman Sikumbang, drummer Andi Seventeen, dan road manager band Seventeen Oki Wijaya menjadi korban meninggal akibat digulung tsunami di Banten saat mengisi sebuah acara. 

Kesal Pemberitahuan Salah, Ifan Seventeen : Buat Apa Ada BMKG

TRIBUNKALTIM.CO - Riefian Fajarsyah atau Ifan, vokalis Seventeen, korban bencana terjangan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018), meluapkan kekesalannya pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hal ini disampaikan Ifan Seventeen saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, tvOne, Jumat (28/12/2018).

Berbincang melalui teleconference dengan pembawa acara di studio, Ifan Seventeen tampak mempertanyakan kinerja BMKG yang menurutnya salah menginformasikan bencana yang menimpanya itu.

Dinilai Gagal Dua Kali Beri Peringatan Dini, Presiden Diminta Rombak Pimpinan BMKG

BMKG awalnya menyebutkan jika tsunami yang telah terjadi itu hanya ombak pasang.

Ia mengaku tak mengerti dengan kesalahan penyebutan BMKG karena berdasarkan apa yang telah ia saksikan dan rasakan sendiri, hal itu memang menunjukkan bencana tsunami, bukan lagi hanya sekedar ombak pasang.

"Sebenarnya ada yang masih penasaran di aku, ini terkait masalah BMKG," ujarnya.
"Jadi aku ingat setelah kejadian, Ade Jigo ngirim video, upload kalau itu tsunami. Kembaranku juga kirim Instastory kalau itu tsunami, soalnya HP-nya selamat. Ini berarti bencana tsunaminya sudah jelas terjadi."

"Tapi kenapa BMKG mengeluarkan pemberitahuan kalau itu hanya ombak pasang?" protes Ifan.

Menurutnya, apa yang ia sampaikan itu adalah sesuatu yang harus ia sampaikan ke publik.

Ia juga meminta bantuan tvOne, media yang selalu mendukung kegiatan yang ia lakukan.

"Karena beberapa kali aku mencoba menyampaikan kebenaran soal tenaga kerja asing sampai persekusi ulama alhamdulillah Tv One selalu mendukungku."

"Kali ini pun aku mau ngomong, buat apa ada BMKG kalau pemberitahuan setelah bencana saja salah, buat apa," tampak Ifan meluapkan emosinya saat berbicara.

Tak hanya di situ, Ifan juga menganggap BMKG tidak lagi berguna di saat memberikan informasi pasca terjadinya bencana.

"Aku nggak mencari kambing hitam atas kesedihanku, kita cukup dewasa, aku nggak mencoba menyalahkan atas musibah yang bencana."

Tampak salah satu villa rusak berat pasca dihempat tsunami di Pesisir pantai di Kabupaten Serang, Banten, Senin (24/12/2018).
Tampak salah satu villa rusak berat pasca dihempat tsunami di Pesisir pantai di Kabupaten Serang, Banten, Senin (24/12/2018). (KOMPAS.com/DEAN PAHREVI)

"Maksudku gini loh, BMKG itu badan yang dibangun untuk memperingatkan masyarakat terhadap tanda-tanda adanya bencana, kan begitu?"

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved