Pilpres 2019

Menjadi Panelis Debat Capres, Timses Jokowi Pertanyakan Netralitas BW dan Margarito

Terpilihnya mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto sebagai panelis debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menimbulkan polemik.

TRIBUNNEWS/YULIS SULISTYAWAN
Bambang Widjojanto. Foto diambil saat menjabat Wakil Ketua KPK. Ia tiba di rumahnya, Sabtu (24/1/2015) setelah penahanannya ditangguhkan oleh Bareskrim Polri, 

Menjadi Panelis Debat Capres, Timses Jokowi Pertanyakan Netralitas BW dan Margarito 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Terpilihnya mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto sebagai panelis dalam debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menimbulkan polemik.

Bambang adalah satu dari tujuh panelis yang ditetapkan oleh KPU RI. Debat pertama bertema hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. 

Mereka adalah Guru Besar Hukum Internasional Universi tas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Pad jadjaran Prof Bagir Manan, Ketua Komnas HAM 2017-2020 Ahmad Taufan Damanik.

Kemudian mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, Koordinator Indonesia Corruption Watch Ad nan Topan Husodo. Juga pakar hukum tata negara Indonesia Margarito Kamis, dan perwakilan dari pimpinan KPK.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin berharap delapan orang panelis untuk debat pertama bisa bersikap objektif. Tujuh dari delapan orang panelis sudah mengaku bersedia.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, ketujuh nama yang menyatakan bersedia diharapkan orang-orang yang memiliki integritas, kapasitas, dan profesionalitas.

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018).
Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Tim Kamapanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Minggu (12/8/2018). (kompas.com/Reza Jurnaliston)

Meski, menurut Karding, terdapat dua nama panelis yang cenderung mendukung calon presiden 02 Prabowo Subianto.

"Terlepas secara pribadi, satu-dua orang, misalnya Mas BW dan Pak Margarito dipersepsikan memiliki kecenderungan dukungan pribadi ke Pak Prabowo, tapi kita berharap agar objektivitas mereka sebagai tokoh tetap terjaga," ujar Karding saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (30/12/2018).

Karding menilai debat pasangan capres penting untuk masyarakat Indonesia.

Utamanya agar masyarakat dapat memberikan penilaian dan menentukan pilihan mereka pada pencoblosan pilpres.

Sehingga diharapkan seluruh materi-materi pertanyaan disusun berdasarkan kepentingan Indonesia, bukan hanya untuk menyudutkan salah satu pasangan capres tertentu.

"Bukan sekadar kepentingan untuk menyudutkan, mem-framing, dan menjatuhkan. Walaupun dalam politik itu hal-hal yang sah, misalnya di antara mereka ini dititipkan pertanyaan-pertanyaan oleh pihak sebelah," tutur Karding.

Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman menerangkan, para panelis debat dipilih berdasarkan tema debat.

Diketahui, Polemik mengenai penunjukkan Bambang ramai diperbincangkan di media sosial. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved