Tambah Rp 20 Miliar Modal Pemprov di Bankaltimtara akan Tembus Rp 190 M

Sekarang kami masih audit pelaporan keuangannya. Insya Allah bulan Maret ketahuan angka persisnya. Insya Allah akan ada kenaikan

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co/ M. Arfan
Zainuddin Fanani, Direktur Utama Bank BPD Kaltimtara. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Kaltimtara) merespon sangat baik rencana Pemprov Kalimantan Utara yang ingin menambah penyertaan modalnya tahun ini di perbankan lokal tersebut.

Direktur Utama Bank Kaltimtara Zainuddin Fanani mengatakan, rencana penambahan tersebut bakal menguatkan jumlah deviden yang akan diterima pemerintah provinsi termuda di Indonesia ini.

"Untuk penyertaan tahun 2019, mudah-mudahan kami segera menerima. Dengan senang hati tentunya," kata Zainuddin kepada Tribunkaltim.co, Senin (7/1/2019) di gedung gabungan dinas Pemprov Kalimantan Utara.

Sebagaimana diketahui, Pemprov Kalimantan Utara telah menganggarkan Rp 20 miliar dalam APBD 2019 untuk menambah penyertaan modal ke Bank Kaltimtara.

Zainuddin mengatakan, total modal Pemprov Kalimantan Utara di bank yang dipimpinnya itu sudah mencapai Rp 170 miliar. Dengan rencana tambahan Rp 20 miliar lagi tahun 2019 praktis akan mencapai Rp 190 miliar.

"Pemprov Kalimantan Utara saat ini masih di urutan kelima pemegang saham terbesar. Di atas itu ada Pemprov Kalimantan Timur dan Pemkab Kutai Kartanegara," ujarnya.

Tahun 2018 lalu, Pemprov Kalimantan Utara sudah mendapatkan bagian deviden sebanyak Rp 11 miliar. Lantas deviden tersebut digunakan kembali untuk menambah modal dengan tambahan Rp 9 miliar. Sehingga total penyertaan tahun 2018 sebanyak Rp 20 miliar juga.

Untuk tahun 2019, Pemprov Kalimantan Utara sebutnya akan mendapatkan deviden lebih dari Rp 11 miliar. Angka persisnya baru akan diumumkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Maret mendatang.

"Sekarang kami masih audit pelaporan keuangannya. Insya Allah bulan Maret ketahuan angka persisnya. Insya Allah akan ada kenaikan," katanya.

"Untuk pemanfaatan deviden tersebut kami serahkan sendiri ke Pemprov. Apakah untuk membiayai pembangunannya atau disetorkan kembali. Tetapi bagi Pemprov seperti Kalimantan Utara ini kesempatan untuk menyetor kembali sangat besar karena masih longgar," ujarnya.

Sehari sebelumnya, kepada Tribunkaltim.co, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan, Pemprov akan menambah penyertaan modal di Bank Kaltimtara sebesar Rp 20 miliar tahun ini. Modal investasi tersebut telah dianggarkan dalam APBD 2019.

Penambahan tersebut untuk menguatkan modal sekaligus meraup return investasi dengan deviden. Hal itu sebutnya, akan meningkatkan sumber pendapatan asli daerah. "Kita sudah setor Rp 170 miliar. Insya Allah tahun ini kita menambah Rp 20 miliar," kata Irianto.

Tahun 2018, Pemprov Kalimantan Utara sudah mendapatkan deviden sebesar Rp 11 miliar dari penyertaan modal tahun 2017 sebesar Rp 150 miliar. Deviden tersebut kembali disertakan dengan menambah Rp 9 miliar pada tahun 2018.

"Jadi total yang kita sertakan tahun 2018 sebanyak Rp 20 miliar. Tadinya kita anggarkan Rp 50 miliar tetapi kita rasionalisasi," ujarnya. Jika menambah modal lagi sebesar Rp 20 miliar tahun ini, maka jumlah modal Pemprov di Bank Kaltimtara mencapai Rp 190 miliar. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved