Kasus Penipuan Umrah Mirip First Travel Terjadi di Lampung, Korban Berbondong-bondong Lapor Polisi

Para jemaah yang sudah menyetorkan uang, tak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci. Hingga akhirnya, mereka melaporkan pelaku ke polisi.

Editor: Doan Pardede
TribunJakarta.com/Muslimin Trisyuliono
ILUSTRASI - Jemaah Korban First Travel didampingi kuasa hukum di kantor Kejaksaan Negeri Depok, Jalan Boulevard Grand Depok City, Cilodong, Depok, Kamis (5/4/2018) 

Kasus Penipuan Umrah Mirip First Travel Terjadi di Lampung, Korban Berbondong-bondong Lapor Polisi

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus penipuan calon jamaah umrah seperti kasus First Travel yang menghebohkan Tanah Air terjadi di Kota Metro, Lampung.

Calon jemaah yang merasa tertipu berbondong-bondong melaporkan agen travel ke Polres Metro.

Sebanyak 16 calon jemaah umrah melaporkan pemilik sebuah travel umrah dalam kasus dugaan penipuan umrah.

Polres Kota Metro mengamankan RA, pemilik PT ASM, atas dugaan penipuan berkedok travel umrah.

Pelaku dilaporkan menggelapkan dana Rp 1 miliar lebih.

Gempa Guncang Taput, Gedung SMK HKBP Pangaloan Retak, Terasa hingga Sibolga dan Sipirok

Acungkan Satu Jari, Menteri Agama dan Seorang Bupati Dilaporkan ke Bawaslu

Kasatreskrim Polres Metro, Ajun Komisaris Try Maradona menjelaskan, pemilik travel umrah berinisial RA, dilaporkan warga atas dugaan penipuan bernomor LP/423 -B/XII/2018 tanggal 21 Desember 2018.

Polisi mengamankan RA dari kediamannya di Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat.

"Kami amankan 7 Januari lalu. Sekarang ini masih dalam tahap penyidikan lebih lanjut," ungkapnya, Senin (14/1/2019).

"Jadi belum bisa kami berikan info secara detail. Tapi, modusnya meminta uang dan menyediakan jasa umrah ke Tanah Suci," ungkapnya menambahkan.

Try mengungkapkan, para jemaah yang sudah menyetorkan uang, tak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci.

Hingga akhirnya, mereka melaporkan pelaku ke polisi.

Masing-masing korban telah membayar Rp 25 juta.

"Ada 16 warga yang mengaku menjadi korban penipuan berkedok travel umrah RA. Tapi, dari keterangan pelaku, ada 54 warga yang belum diberangkatkan ke tanah suci," terangnya.

"Jadi, total yang digelapkan itu mencapai Rp 1.350.000.000," terangnya lagi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved