Ethiopia Airline Dipaksa Mendarat di Batam, TNI: Tak Bisa Dihentikan Ala Pengkolan, Ada Prosesnya
Untuk itu, pihaknya mengirim dua pesawat tempur untuk mengani pesawat yang masuk Indonesia secara ilegal.
TRIBUNKALTIM.CO - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) angkat bicara mengenai pesawat Ethiopia Airline yang diturunkan secara paksa oleh pihaknya di Batam.
Hal itu disampaikan melalui akun Twitter resminya @_TNIAU, yang mengatakan bahwa pesawat terbang tak bisa langsung dihentikan seperti di pengkolan, Rabu (16/1/2019).
Pernyataan itu disampaikan untuk menjawab pertanyaan dari akun @digitiz1ng soal mengapa pesawat tersebut tidak dicegah saja sebelum melewati wilayah Indonesia.
Untuk itu, pihaknya mengirim dua pesawat tempur untuk mengani pesawat yang masuk Indonesia secara ilegal.
"Pesawat terbang bukan motor chili-chilian bonceng tiga tanpa helm yang bisa dihentikan di pengkolan.
Ada proses klarifikasi data dan komunikasi radio, sementara pesawat tetap melaju.
Jika itu tetap dilanggar, maka dikirim pesawat tempur penyergap, Hap..lalu di-forced down," tulis TNI AU.
Baca juga:
Inilah Daftar 20 Pelatih Indonesia yang Mengikuti Kursus Lisensi AFC Pro di Spanyol
Ditinggalkan Semua Koki Gara-gara Shutdown, Trump Pesan 1.000 Makanan Cepat Saji Saat Terima Tamu
Resmi Latih Skuat Macan Kemayoran, Ini Target Ivan Kolev Bersama Persija Jakarta
Kiper Arsenal Petr Cech Putuskan Gantung Sepatu di Akhir Musim 2018-2019
Kantor Gubernur Sumatera Utara Dilempari Batu oleh Orang Tak Dikenal, Simak Fakta-faktanya
Diberitakan sebelumnya, bahwa pesawat Ethiopia Airline jenis kargo di paksa mendarat oleh TNI AU lantaran melewati wilayah Indonesia tanpa izin penerbangan sebelumnya, Senin (14/1/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Official iNews acara Buletin iNews Malam, pesawat jenis Boeing B.777F/ET-AVN dipaksa mendarat oleh dua pesawat tempur F-16 milik TNI AU di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.
Dikabarkan, pesawat tersebut rencananya melintasi Indonesia dari Addis Ababa, Ethipoia menuju Hongkong.