Tim Khusus Sebut Ada Kantung Gas Bumi di Bawah Tanah di Musibah Kebakaran Manggar Sari
"Dua kali kami lakukan pengecekan. Pertama malam tak lama api berhenti. Kedua pagi tadi sekira 10.00 Wita. Kita akan lakukan pengecekan berkala,"
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Tim Khusus Sebut Ada Kantung Gas Bumi di Bawah Tanah di Musibah Kebakaran Manggar Sari
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim khusus penanganan kandungan gas pada musibah kebakaran di Manggar Sari, Balikpapan Timur, menyatakan hingga Selasa (29/1/2019) tak menemukan kandungan gas berbahaya di kejadian.
"Dua kali kami lakukan pengecekan. Pertama malam tak lama api berhenti. Kedua pagi tadi sekira 10.00 Wita. Kita akan lakukan pengecekan berkala," kata On Scene Commander PHM, Asep Dedi saat jumpa pers di Mapolres Kota Balikpapan.
Saat ditanya apakah kawasan sekitaran lokasi kebakaran bisa dikategorikan aman, menurutnya diperlukan pengawasan dan identifikasi khusus lanjutan oleh para ahli yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut.
"Tak ada parameter khusus untuk dikatakan aman. Yang bisa kita lakukan monitoring berkala," katanya.
Warga Manggar, Balikpapan Ngebor Sumur Keluar Gas Disertai Jilatan Api, Enam Rumah Terbakar
Api Sudah Padam, Ini Pesan Tim Pertamina Pascasemburan Disertai Kebakaran di Manggar
Tahun Ini Pemkot Balikpapan tak Dapat Aliran Jargas, Ternyata Ini Penyebabnya
Hingga saat ini lokasi kebakaran masih dilokalisir petugas BPBD dan aparat setempat. Kendati api sudah padam serta tim khusus melakukan pemeriksaan kandungan gas.
Sementara Operation Senior Manager Kalimantan and Sulawesi Representative SKK Migas, Roy Widiartha menyatakan tak ada jaringan atau instalasi gas di dalam tanah kawasan pemukiman kebakaran tersebut
"Tak ada jaringan gas, murni dari bawah tanah. Ada kantung gas bumi di bawah. Tak ada instalasi di bawah," ujarnya.

Disinggung asal muasal api dari hasil investigasi tim khusus perusahaan minyak di Balikpapan yang turun ke lokasi kejadian, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui pasti.
Hanya saja, kata Roy, api bisa muncul lantaran ada hukum segitiga api. Syaratnya ada gas mudah terbakar seperti metan, oksigen dan sumber api. Bila salah satu unsur tak ada maka tak akan tercipta api.
Saat dilontarkan beberapa kemungkinan seperti percikan api, atau radiasi alat komunikasi yang menyebabkan api muncul dan membakar rumah warga. Pihaknya enggan berspekulasi terlalu jauh.
"Semua kemungkinan bisa. Namun bukan ranah kami mendalami hal itu," tuturnya. (*)