Pucuk Cool Jam 2019

Dua Group Band dan Dance Asal SMK di Samarinda Bakal Berlaga di Final Pucuk Cool Jam 2019

Mereka dipastikan melaju ke tahap final dan tampil di hadapan juri, langsung di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019.

Tribunkaltim.co/ Nalendro Priambodo
Perwakilan pengajar SAE Indonesia dan Brand Manager Teh Pucuk Harum berpoto bersama dua perwakilan finalis Pucuk Cool Jam 2019 asal Samarinda. Sebelum berlaga di final, mereka dibekali skill panggung yang berlangsung di aula SMKN 1 Samarinda, Senin (25/2/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Perjalanan Pucuk Cool Jam 2019 mendekati tahap final.

Setelah melewati penilaian ketat dari juri kategori band, M. Ardi Prakarsa dan Evelinn Kurniadi selaku juri kategori ekstrakulikuler akhirnya, masing-masing band dan ekstrakulikuler asal Kota Samarinda dinyatakan lolos sebagai finalis Pucuk Cool Jam 2019.

Mereka yakni, Diva Dance dari SMKN 1 dan Eufonia dari SMKN 20 Samarinda.

Kasus Bekas Legislator Balikpapan Ini Resmi Dilimpahkan ke Kejati, Begini Tanggapan Kuasa Hukumnya

Ini Jadwal Persib Bandung di Piala Presiden 2019, Miljan Radovic Pilih jadi Ajang Pemanasan

VIDEO - Keseruan Anak SD Lomba Kreasi Membuat Mie Instan Geprek

Mereka dipastikan melaju ke tahap final dan tampil di hadapan juri, langsung di panggung Pucuk Cool Jam Festival 2019 di Lapangan PPI Pusenif Bandung, Jawa Barat, 9 Maret mendatang.

Agar tampil maksimal menghadapi babak final, panitia memberi arahan berisi performance art, keahlian bermusik dan elemen penunjang seperti live performance. Workshop kreatif ini, melibatkan SAE Indonesia - sebuah lembaga pendidikan media kreatif.

Puluhan siswa termasuk finaslis nampak antusias mengikuti workshop yang berlangsung di Aula SMKN 1 Samarinda, Senin (25/2/2019). Di kesempatan itu, dibahas pula bagaiamana pentingnya aspek visual komunikasi dalam penampilan. Aspek ini, penting dieksplorasi agar penonton mampu memahami apa yang disampaikan penampil.

Selain soal skill, di sesi itu, disampaikan pula pentingnya pemanfaatan tren media sosial sebagai bagian promosi diri yang dibawakan langsung oleh salah satu pengajar SAE Indonesia, Nur Kamil.

"Untuk bisa sukses di industri kreatif masa kini, setidaknya perlu memanfaatkan tren yang sudah ada, salah satunya media yang kini semakin booming. Chanel sosial media bisa dimanfaatkan agar dapat menunjang performance branding dari sebuah group kreatif," tutur pria yang sudah 12 tahun berpengalaman di bidang perusahan studio rekaman musik ini.

5 Hotel Murah di Berau Tarif di Bawah Rp 300 Ribuan, Lokasi Strategis di Tengah Kota

Event Pucuk Cool Jam 2019 di tahun ke-4 ini, terhitung lebih meriah ketimbang tahun sebelumnya. Sukses menjaring 300 peserta melalui audisi digital, sebanyak 60 sekolah di wilayah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar telah dikunjungi untuk menampilkan band dan ekstrakulikuler kebanggaan.

Perwakilan finalis Pucuk Cool Jam 2019 asal Samarinda. Sebelum berlaga di final, mereka dibekali skill panggung yang berlangsung di aula SMKN 1 Samarinda, Senin (25/2/2019)
Perwakilan finalis Pucuk Cool Jam 2019 asal Samarinda. Sebelum berlaga di final, mereka dibekali skill panggung yang berlangsung di aula SMKN 1 Samarinda, Senin (25/2/2019) (Tribunkaltim.co/ Nalendro Priambodo)

Ditambahkan, Brand Manager Teh Pucuk Harum, Yustina Amelia, di babak final nanti, para finalis akan beradu penampilan dengan finalis dari kota lain untuk memperebutkan trofi, beasiswa dari SAE Indonesia dan hadiah ratusan juta.

"Tak hanya itu, pemenang akan mendapatkan pengalaman bermusik oleh profesional seperti Iga Massardi vokalis band Barasuara. Nantinya mereka akan diciptakan lagu dan video klip," tutur Yustina.

Yustina berharap, event yang diadakan Teh Pucuk Harum ini, bisa konsisten memberi wadah kreatifitas dan melahirkan talenta baru di Kota Samarinda.

Mantan Pemain Mitra Kukar Gabung Latihan Bersama Persib Bandung

Vokalis Band Eufonia, Dea Fadila Novita Sari, optimistis, bandnya yang beraliran pop Melayu bisa mencuri perhatian juri di babak final nanti.

"Kami berusaha berikan penampilan terbaik, keunggulan kita, kita bisa aransemen ulang puisi jadi lagu," ujarnya.

Sementara, personel Diva Dance dari SMKN 20, Natasha Aretha Amelia, masih optimis, ciri khas tarian mereka yang mengkombinasikan kekuatan gerak dan sedikit girly menjadi nilai tambah di mata juri.

"Kami sudah siapakah koreografi spesial, nanti kami bawakan tarian dengan musik hip hop, kami yakin menang," tutur punggawa grup tari moderen beranggotakan 8 orang itu. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved