Mengenal Gempa Sunda Megathrust yang Ancam Jakarta dan Sekitarnya, Bisa Capai 9 SR serta Dampaknya
Jakarta dianggap berpotensi diguncang gempa besar dari Sunda Megathrust, dengan kekuatan hingga lebih 9 Skala Richter (SR).
Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Seluruh daerah di Indonesia tentunya perlu mewaspadai terjadi gempa.
Namun dari seluruh wilayah yang ada, yang paling menjadi sorotan saat ini adalah terjadinya gempa di Jakarta, Ibu Kota Indonesia.
Apalagi, Jakarta dianggap berpotensi diguncang gempa besar dari Sunda Megathrust, dengan kekuatan hingga lebih 9 Skala Richter (SR).

Dikutip Tribunkaltim.co dari Intisari, ada sejumlah hal yang bisa menjadi catatan terkait ancaman gempa megathrust di Jakarta tersebut.
1. Kekuatannya bisa mencapai 9 SR
Dilansir oleh Intisari, para pakar menyebut potensi tersebut berasal dari zona kegempaan atau seismic gap yang ada di sekitar Jakarta.
"Kekuatannya masih perdebatan di antara para pakar. Diperkirakan antara 8,1 SR hingga 9 SR," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati kepada BBC Indonesia, Jumat (2/3/2018).
2. Gempa Banten menandai aktivitas zona tektonik si selatan Jawa
Pusat pemerintahan juga berada di Jakarta, sehingga bayang-bayang gempa besar menjadi lebih disorot oleh masyarakat luas.
Guncangan yang dirasakan oleh warga Jakarta pada 23 Januari 2018 menimbulkan kepanikan besar walau pusat gempa berada di 91 km barat daya Lebak Banten.
Bukan tanpa alasan, guncangan yang ditimbulkan gempa ini membuat gedung-gedung tinggi di Jakarta bergoyang kencang.
Merespon kejadian saat itu, ahli geodesi kebumian Institut Teknologi Bandung, Iwan Meilano, kepada Kompas.com saat itu, mengatakan bahwa gempa Banten menandai aktivitas zona tektonik si selatan Jawa yang semakin meningkat.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, aktivitas zona tektonik ini juga menegaskan apa yang tercantum pada Peta Gempa Bumi Nasional 2017.
Dalam peta tersebut disebut tentang potensi gempa berkekuatan M 8,7 yang mungkin terjadi di selatan Jawa Barat.
3. Tak Bisa Diprediksi