Prediksi Siklus 100 Tahun Tsunami di Kaltara, Sesar Palu-Koro Mangkalihat dan Sampurna Berpengaruh
Ada tiga patahan aktif yang menyebabkan Kalimantan Utara atau Kaltara rentan gempa bumi. Ini ulasannya di Tribunkaltim.co
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pulau Kalimantan sejauh ini dikenal sebagai daerah yang aman dari gempa bumi.
Namun hal tersebut terbantahkan dengan beberapa catatan gempa yang pernah terjadi dan terasa di pulau terbesar ketiga di dunia ini.
Dua Kementerian Kerjasama Pelayanan Status Hukum Kapal Penangkap Ikan dan Kepelautan
Persiba Balikpapan Bakal Jajal Lawan Klub dari Liga 1, Ini Catat Tanggalnya
Laga Penting Persija Jakarta vs Borneo FC, Terens Puhirin Dipasang Borneo FC Target Menang
Pada 21 Desember 2015 lalu gempa bumi menggetarkan Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara dengan magnitudo 6,1 dengan episentrum di Tanah Lia, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara.
Ada tiga patahan aktif yang menyebabkan Kalimantan Utara atau Kaltara rentan gempa bumi.
Patahan tersebut ialah Patahan Mangkalihat dan Patahan Maratua yang terletak sekitar Pulau Tarakan. Kemudian Patahan Sampurna di utara Pulau Nunukan.
"Mengacu pada penelusuran geologi Kementerian ESDM, pergerakannya bisa 100 tahun. Catatan itu, diketahui Tarakan pernah terjadi Tsunami antara tahun 1920-1925," kata Zainuddin, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Utara kepada Tribunkaltim.co, Selasa (5/3/2019).
Siklus seratus tahun ini kemungkinan dapat terjadi antara tahun 2020-2025.
"Cuma kan kebencanaan ini berdasarkan prediksi. Karena kebencanaan ini tidak bisa langsung kita just, tidak," ujarnya.
Getaran gempa yang sering terasa di Kalimantan juga tidak terlepas dari gerakan patahan di Filipina, sistem sesar Palu-Koro di Sulawesi Tengah, dan aktivitas gunung api di Sangihe Talaud, Sulawesi Utara.
Gerakan sesar Palu-Koro yang mengakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu beberapa waktu lalu terasa sampai di Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur.
Zainuddin mengatakan, getaran tersebut terasa sampai di dua daerah itu karena magnitudo gempa berkisar 6-7 skala richter.
"Kalau Palu-Koro bergerak 8-9 skala richter akan terasa sampai di Kalimantan Utara," ujarnya.
Ancaman gunung api di Kepulauan Sangihe Talaud Sulawesi Utara juga bisa berdampak bagi Kalimantan Utara, karena jaraknya yang dekat.
"Tetapi itu tergantung skala MMI-nya (modified mercalli intensity, satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi)," ujarnya.