Volume Air di Bendungan Benanga Terus Menurun, Ini yang Dilakukan PDAM Samarinda
Namun, jika kemarau terus berlangsung, lama-kelamaan kondisi ini akan berpengaruh pada persediaan Air Baku PDAM Samarinda.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menurunnya debit air pada Bendungan Benanga belum mengganggu stok Air Baku PDAM Samarinda.
Namun, jika kemarau terus berlangsung, lama-kelamaan kondisi ini akan berpengaruh pada persediaan Air Baku PDAM Samarinda.
Hal ini diungkapkan Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda, HM Lukman, Jumat (8/3/2019).
• Soal Lubang Tambang dan Lahan Kritis di Kaltim, Menteri LHK: Memang Bisa Dikerjain Sekejap?
• SEDANG BERLANGSUNG - Link Live Streaming Borneo FC vs PSS Sleman, Lerby dan Renan Langsung Main
• Torehkan Prestasi, SAMS Sepinggan Balikpapan Raih 4 Penghargaan Prestisius Internasional
Lukman menuturkan, selama ini Bendungan Benanga memasok air baku untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lingai. Sementara, hulu Sungai Karang Mumus (SKM), menyuplai air baku untuk IPA Bengkuring.
"Benar kondisi air baku di Waduk Benanga dan hulu SKM, menurun debitnya. Tentu akan ganggu produksi kami jika terus surut," kata Lukman.
Kondisi menurunnya volume air pada Bendungan Benanga ini, menurut Lukman, terjadi hampir setiap tahun. Terutama saat musim kemarau tiba. Hal ini pun sudah diantisipasi oleh PDAM dengan berinisiatif melakukan pengerukan.
"Tetap bisa beroperasi. Sejauh ini tak ada masalah. Kita inisiatif lakukan pengerukan agar bisa kita sedot air bakunya," katanya lagi.
Pengerukan, kata Lukman, dilakukan di sekitar pipa hisap air, di Bendungan Benanga, untuk IPA Gunung Lingai, dan di pipa hisap hulu SKM untuk IPA Bengkuring. Dua IPA ini, menurut Lukman, melayani sepertiga sambungan rumah (SR) tangga PDAM Tirta Kencana.
"Pastinya sepertiga dari jumlah pelanggan kami yg saat ini sudah mencapai 157 ribu sambungan rumah," kata Lukman.

Meski volume air Bendungan Benanga menurun, namun belum memengaruhi pelayanan PDAM kepada masyarakat.
"Ya masih aman dan teratasi. Kami imbau masyarakat untuk menghemat pemakaianbair seperlunya karena sudah masuk musim kemarau," tutur Lukman.
Sebelumnya, Kondisi Bendungan Benanga atau yang sering disebut Waduk Lempake terlihat kering. Gemercik air yang biasanya deras mengalir melalui pintu air, justru tampak tenang dan tak sampai turun ke bendungan.
Hanya terlihat dasar bendungan berwarna coklat. Di sekitarnya ada genangan yang tingginya se-mata kaki orang dewasa. Keringnya air di Bendungan Benanga sudah terjadi seminggu ini.
• Kuliah Umum Menteri LHK di Fakultas Kehutanan Unmul Diwarnai Unjukrasa
Kepala Seksi Operasi Sumberdaya Air Badan Wilayah Sungai Kalimantan III, Arman Effendi menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi fakor alam, lantaran sudah hampir sebulan kawasan tersebut tak diguyut hujan lebat.
"Laporan kering sudah seminggu ini. Kita gak hujan hampir sebulan. Tapi saya jamin masih mengalir lagi, kalau hujan sedikit aja terisi lagi," kata Arman.
Kendati demikian, kondisi tersebut tak hanya dipengaruhi cuaca.
Arman menilai keringnya bendungan Benanga dikarenakan daerah resapan dan tampungan air di hulu Benanga rusak akibat penggundulan dan pembangunan yang masif. "
Ini yang mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar bendungan kehilangan sumber air," kata Arman. (*)