Warga Temukan Harta Karun Mojopahit di Jalan Tol Pandaan-Malang
Sejak temuan situs ini diberitakan media massa secara meluas, warga mendatangi situs yang sebagian besar berupa struktur batu bata kuno tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO, MALANG - Sebagian benda bersejarah di situs purbakala yang diduga bangunan rumah peninggalan zaman Kerajaan Majapahit di Kabupaten Malang. telah dicuri oleh warga setempat, kata seorang saksi mata.
Situs tersebut baru saja ditemukan di salah-satu jalur pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, persisnya di kawasan Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Sejak temuan situs ini diberitakan media massa secara meluas, warga mendatangi situs yang sebagian besar berupa struktur batu bata kuno tersebut.
Salah-seorang warga setempat, Mohammad Arifin, mendatangi situs yang terletak di kilometer 37 jalan tol yang menghubungkan Kota Pandaan dan Malang.

Sejak empat bulan lalu, Arifin mengaku berulangkali mendatangi situs bersejarah itu. Upaya ini juga dilakoni beberapa orang tetangganya.
Dalam jarak sekitar 300 meter dari lokasi temuan situs tersebut, Arifin mengaku menemukan pecahan gerabah, patahan keris, uang koin, perhiasan emas, serta bokor berbahan kuningan.
"Tinggal ambil saja (koin dalam jumlah puluhan). Sampai lupa pekerjaan," ungkapnya, kemudian tertawa ringan, seperti dilaporkan wartawan di Malang, Eko Widianto, untuk BBC News Indonesia.
Puluhan koin tersebut dia temukan terpisah di beberapa sudut situs tersebut. Dan ketika hujan redah, 'harta karun' itu bermunculan ke atas permukaan tanah, katanya.
Arifin lantas mengungkapkan 'keberuntungan' temannya yang menemukan perhiasan emas di situs tersebut.
Hak atas fotoEKO WIDIANTO/BBC NEWS INDONESIAImage captionDalam jarak sekitar 300 meter dari lokasi temuan situs tersebut, Arifin mengaku menemukan pecahan gerabah, patahan keris, uang koin, perhiasan emas, serta bokor berbahan kuningan.
"Teman saya menemukan perhiasan emas, bokor dan guci utuh," ungkapnya.
Arifin sendiri menyimpan beragam artefak, mulai pecahan keramik, koin dengan tulisan huruf Cina, serta pecahan keramik atau gerabah.
Ketika ditanya apakah temuan itu sudah diserahkan kepada Balai Pemelihara Cagar Budaya (BPCB), Arifin mengatakan: "Kalau diminta dinas purbakala, saya akan serahkan, (tapi) asal ada imbalannya. Kalau tidak (diberi imbalan), ya, untuk koleksi saja."
Sejumlah warga setempat dilaporkan masih menyimpan temuan mereka, tetapi ada yang sudah menjualnya, ungkapnya.

Di lokasi situs bersejarah itu, sampai akhir pekan lalu, sering dijumpai beberapa orang yang mendekat dan mengorek reruntuhan bangunan batu bata setinggi sekitar empat meter.
Sekitar sebulan silam, pekerja proyek jalan tol sedang menggali dan mengenai sebagian tumpukan bata setinggi empat meter yang terletak di sisi barat proyek jalan tol.
